Warta

PBNU Rancang Desain Kelola Risiko Bencana Berbasis Pesantren

Selasa, 10 Oktober 2006 | 04:40 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah sebelumnya mengundang sejumlah kyai dari berbagai pesantren untuk memberi masukan dalam tentang masalah bencana di Indonesia, kini Tim Community Based Disaster Risk Management CBDRM NU, kini tahap selanjutnya mulai dijalankan dengan merancang desain percontohan pengelolaan risiko bencana berbasis pesantren.

Perancangan desain terseabut akan dilaksanakan dalam workshop II yang akan dilaksanakan di Puncak pada 10-12 Oktober. Para peserta sebagian besar adalah mereka yang mengikuti workshop I di Bandung sekitar satu bulan lalu.

<>

“Kita telah melakukan pemetaan di tiga wilayah yang meliputi Jember, Magelang dan Jakarta, ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga khususnya tentang gambaran yang lebih riil di lapangan,” tandas Program Manager CBDRM NU Avianto Muhtadi.

Berbeda dengan workshop sebelumnya yang narasumbernya banyak dari kalangan kyai tentang konsep Islam dalam mensikapi bencana, kini, para ahli yang banyak terlibat di lapangan akan menjadi pembicara dengan membagi pengalaman yang mereka dapatkan selama bertugas seperti dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Sebelumnya tim CBDRM NU telah melakukan kunjungan lapangan ke tiga pesantren di Pesantren Nurul Islam Jember untuk potensi bencana tanah longsor, Pesantren Darussalam Watucongol Magelang untuk potensi bencana gunung berapi dan Pesantren Assidiqiyah Jakarta untuk potensi bencana banjir dan kebakaran.

Keterlibatan pesantren dalam upaya penanganan bencana merupakan aplikasi dari konsep penanganan bencana berbasis komunitas yang terbukti berhasil mengurangi risiko dan meningkatkan keberhasilan dalam penanganan bencana. (mkf)