Jeddah, NU Online
Dalam musim haji 2005 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, Kerajaan Arab Saudi terus melakukan perbaikan besar-besaran di wilayah Mina. Ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan yang prima terhadap dhuyufurrahman yang datang melaksanakan ritual ibadah haji.
Selain Padang Arafah, Mina merupakan tempat berkumpulnya jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang mencapai jumlahnya lebih 2 juta umat Islam setiap tahun. Mina sebagai tempat mabit jamaah sekaligus berfungsi sebagai tempat pelontaran jamarat. Ini merupakan salah satu rangkaian rukun pelaksanaan ibadah haji.
<>Seperti diberitakan sebelumnya bahwa saat ini Kerajaan Arab Saudi sedang melakukan pembangunan dua terowongan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Mina. Jembatan pelontaran jamarat juga sedang direnovasi total dari satu tingkat menjadi empat tingkat.
Hatim bin Hasan Qadi, Deputy Menteri Haji Arab Saudi, menyatakan “Saat ini tengah dilakukan renovasi jembatan jamarat di Mina untuk mengatasi kepadatan jamaah pada hari Ied dan Tasyriq dengan tetap memberlakukan jadwal waktu pelontaran.” Demikian dikutip NU Online di Jeddah pada harian Al-Madinah yang terbit Rabu (22/09/2004).
Hatim Qadi menambahkan, “renovasi jembatan jamarat menambah daya tampung dari 160 ribu menjadi 500 ribu jamaah haji per jam, hal ini berdampak akan mengurangi kepadatan di tempat pelontaran.”
Jadwal pelontaran akan disesuaikan dengan kemampuan daya tampung yang baru di jembatan jamarat. Proyek besar ini tengan berlangsung dikerjakan siang dan malam agar dapat berfungsi pada musim haji mendatang. Biaya yang dikeluarkan mencapai SR.100 juta (Rp.240 milyar).
Renovasi tersebut difokokuskan pada penambahan jalur keluar masuk, 11 unit jalur masuk yang dapat menampung banyak jamaah haji yang datang dari berbagai arah. Selain itu, juga terdapat penambahan 12 unit jalur keluar yang dapat mengosongkan jembatan secara cepat dan seketika.
Sementara itu, dilakukan perubahan tempat melontar berbentuk piring dan tutup lingkarannya tidak lebih 15 meter serta diberi warna putih. Dari sekian tempat melontar lingkaran bentuk piring terbesar seluas 46 meter dan terkecil 14 meter. Tuguh jamarat dirubah bentuknya menjadi tembok sehingga dapat terlihat dari jarak jauh. Sedangkan jamaah haji yang akan melontar dibagi menjadi dua arah, utara dan selatan.
Putra Mahkota Pangeran Abdul Majid bin Abdul Aziz, Gubernur Makkah sebagai Ketua Tim Haji Pusat, menghimbau kepada Kementerian Haji dan seluruh instansi terkait agar dapat memanfaatkan secara optimal renovasi jembatan jamarat dengan membuat jadwal pelontaran demi keselamatan jamaah haji.
Pada kesempatan yang sama, Prof. DR. Muslim Nasution, Konsul Haji Indonesia Jeddah mengatakan “Dengan adanya renovasi total jembatan jamarat di Mina merupakan wujud perhatian besar Kerajaan Arab Saudi kepada para dhuyufurrahman. Hal ini sebagai antisipasi kejadian hal-hal yang tidak diinginkan sebagaimana tragedi musim haji tahun lalu yang menelan korban 56 jamaah haji Indonesia di tempat mulia itu.”
“Walaupun dilakukan renfoasi besar-besaran jembatan jamarat di Mina, para jamaah haji Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji pada tahun ini, tetap memperhatikan jadwal waktu pelontaran dan senantiasa menjaga keselamatan serta kesempurnaan ibadah haji”, harap Muslim Nasution.
Kontributor : Yasin Santu
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua