Blitar, NU Online
Ketua Umum PP GP Ansor, Nusron Wahid, kembali menegaskan bahwa pembentukan Densus 99 Ansor bukan hanya wacana. Namun sebuah keniscayaan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi mengantisipasi adanya gerakan teroris serta Sara Agama di berbagai daerah yang saat ini mulai meluas.
Dengan tugas utamanya melindungi dan mencegah berbagai situasi yang berkembang saat ini. Mulai adanya gerakan teroris hingga sara Agama dan munculnya berbagai macam ideologi atau berbagai jenis kelompok Islam garis keras yang disinyalir akan merusak keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
<>
Hal ini seperti diungkapkan Nusron usai mengikuti Halaqoh Harlah GP Ansor ke-77 di Kantor NU Blitar, Sabtu kemarin.
“Kami komitmen untuk membela keutuhan bangsa ini, sehingga jika tetap tidak ada perhatian, maka kami siap bentuk Densus 99 meskipun Polisi memiliki Densus 88,” ujar Nusron Wahid.
Bahkan menurutnya keberadaan Densus 99 ini wajib diikuti setiap Banser yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota se-Indonesia, dimana melalui seleksi khusus yang dimulai dari Ranting untuk dijadikan benteng ulama dan masyarakat.
“Nantinya Banser juga siap menghadapi berbagai macam teror, mendeteksi dini adanya kekerasan serta aliran keras yang menyimpang di seluruh wilayah,” ujarnya.
Lanjut Nusron, sebelumnya Banser Densus 99 ini akan dilatih secara khusus agar memiliki kapasitas dan kemampuan, termasuk menghadapi situasi jika ditemukan adanya bom.
“Untuk penanganannya jelas bukan Banser, namun yang terpenting adalah bagaimana menghadapi situasi tersebut, jangan sampai ada bom tapi keliru penanganannya justru jadi meledak,” imbuhnya.
Kepala Satkorwil Banser Jawa Timur, Imam Kusnin Ahmad, mengatakan siap untuk menindaklanjuti pembentukan Densus 99 di Jawa Timur, dimana dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi dijajaran Banser se-Jawa Timur.
“Dengan harapan kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan di Jawa Timur dapat diminimalisir,” tegas Imam Kusnin Ahmad.
Ditambahkan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Blitar, Ahmad Tamim, dengan jumlah Banser lebih dari 8.000 orang di Kabupaten Blitar dan Kota Blitar, pihaknya siap untuk ikut melakukan pengawasan dan pengamanan adanya gerakan yang menyimpang.
“Jika perlu Banser akan langsung menangkap dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib,” jelas Ahmad Tamin bersama Ketua PC GP Ansor Kota Blitar, Drs Akbar Harir. (ika)
Terpopuler
1
Wakil Ketua Umum PBNU Ungkap Beberapa Temuan tentang Jatman
2
Keutamaan-keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad
3
Manuver Jokowi dan Kaesang Buyar Jelang Pilkada 2024
4
Perayaan Maulid Nabi yang Dilarang menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari
5
Cerita Sabrina, Kader Muda NU Sulut Terpilih dalam Program Talenta Muda Kemenpora
6
14 Doa Nabi Muhammad yang Termaktub dalam Al-Qur'an, Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Terkini
Lihat Semua