Jeddah, NU Online
Pemerintah RI melalui Bidang Urusan Haji di Jeddah telah menyiapkan rumah pemondokan haji bagi sekitar 200 ribu calon jemaah haji dari Indonesia.
"Penyediaan pemondokan sebagai tempat tinggal jamaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah selama melaksanakan ibadah haji merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji, maka itu pemerintah setiap tahun selalu berupaya keras melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap pelayanan jamaah haji di Arab Saudi,”demikian ungkapnya Ketua Panitia Haji di Arab Saudi Dr Muslim Nasution ketika ditemui NU Online Jeddah, hari ini.
<>Konsul Haji Indonesia pada pertemuannya dengan anggota Tim Pemantau Haji Komisi VI DPR RI antara lain Dra. Hj. Chodijah Saleh beserta anggota Drs. KH. Aris Munandar, Drs. H. Djahidin, KH. Fhatoni dan KH. Nadjih Ahjad, yang berlangsung di Wisma Haji Aziziah Makkah, menyampaikan bahwa, jumlah rumah yang telah disewa sampai saat ini sebanyak 206 rumah dengan kapasitas 173.669 orang, sebagaimana tim perumahan merencanakan untuk tahun 2005 jumlah unit rumah yang akan disewa maksimal 250 gedung. "Dengan demikian kekurang jumlah kapasitas tinggal 15.000 orang lagi,”lanjutnya.
Dra. Hj. Chodijah Saleh, Ketua Tim Pemantau Haji Komisi VI DPR RI mengatakan bahwa, penyelenggaraan haji tidak dilakukan sendiri oleh Pemerintah Indonesia, melainkan terkait dengan Taklimat Pemerintah setempat Arab Saudi. "Namun dengan hasil karya Bidang Urusan Haji KJRI Jeddah, kami melihat prosfektif dan potensial, pertanda usaha berat teman-teman di lapangan, karena dari tahun ke tahun adanya peningkatan yang signifikan tentang perumahan jamaah haji dan adanya respon postif kedua belah pihak antara Komisi VI DPR RI dan Departemen Agama dalam hal ini Bidang Urusan Haji. Berarti ini menunjukan tanda-tanda keberhasilan, kendatipun DPR RI belum dapat menaikkan standar harga Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), kami apresiatif terhadap Bidang Urusan Haji KJRI Jeddah yang terus memprogramkan memperkecil jumlah unit gedung dengan kapasitas tampung yang besar”ujarnya.
Chodijah menambahkan, untuk meningkatkan pelayanan jamaah haji mendatang perlu ditingkatkan selain pemondokan, juga kesehatan, teransportasi dan administrasi dengan manajemen modern yang dikelola orang-orang yang profesional dengan satu atapnya SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) seharusnya bisa dikelola dengan manajemen modern.
Prof. Dr. Muslim Nasution pada kesempatan tersebut menyampaikan tanggapannya tentang penyelenggaraan haji dikelola oleh manajmen modern. "Kami sedang mengusahakan untuk meningktakan SDM di kantor Bidang Urusan Haji dengan mencari tenaga-tenaga administrasi, hukum dan akuntansi yang dapat memenuhi standar perkantoran manajemen modern”jelasnya. (Yasin Sunu/ma)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua