Jember, NU Online
Ulama NU harus mengembalikan peran mengawal kekuasaan. Demikian diungkapkan Plh Ketua Umum PBNU, Masdar Farid Mas'udi, dalam seminar yang digelar Forum Peduli Warga NU Jawa Timur, di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Sumber Wringin Jember, Senin(16/08).
Menurut Masdar, peran ulama seharusnya tidak sampai masuk ke arena politik dan kekuasaan, sehingga ulama masih bisa menjaga netralitasnya. Masdar menjelaskan, tugas ulama dan NU tidak untuk memperebutkan kekuasaan, melainkan untuk mengawal kekuasaan. Sehingga kekuasaan dipahami sebagai amanat rakyat.
<>“Ulama itu fungsinya untuk mengawal proses menacapai kekuasaan. Bukan malah memperebutkannya. Oleh karena itu, NU sebagai organisasi ulama harus berada di luar sistem kekuasaan,” ujar Masdar.
Tugas yang jauh lebih mendasar, kata Masdar, bagi NU bukan siapa yang berkuasa, melainkan bagaimana perilaku penguasa dalam memegang amanah rakyat.
Masdar mengakui, dalam Nahdlatul Ulama ada masalah atas supremasi ke-ulama- an, karena ulama sibuk dengan pesantren, sehingga tidak bisa mengontrol kegiatan NU. Akibatnya, jajaran tanfidziyah lebih dominan dari pada syuriyah, padahal seharusnya syuriyah yang dominan, karena tanfidziyah tidak seluruhnya berasal dari unsur ulama.
Dalam acara tersebut juga dihadiri ulama kharismatik, KH Khotib Umar. Dalam sambutannya, KH Khotib berharap agar warga NU menjaga ukhuwah islamiyah. Jangan sampai rencana muktamar dan Pilpres Putaran ke-2 justru memecah belah NU dan ummat Islam. (kd-hns)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
Terkini
Lihat Semua