Petani Binaan KMNU Hasilkan Melon Terberat di Dunia
NU Online · Jumat, 23 November 2007 | 12:47 WIB
Jakarta, NU Online
Berkat binaan yang dilakukan oleh Kaum Muda Nahdlatul Ulama (KMNU) dan Yayasan Obor Tani, kader Kaum Muda "Baru" Petani Indonesia kini telah sukses memproduksi melon dengan berat 4,266 kilogram.
Kini, melon super dengan jenis honey globe tersebut telah dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai melon terberat di dunia. General Manager MURI Paulus Pangka menyatakan sebelumnya, MURI tidak berencana memberi penghargaan atas budidaya melon tersebut. Namun karena prestasi tersebut dinilai cukup membanggakan, mereka mencatatnya sebagai rekor dengan urutan 2.869.
<>Tak langsung sukses, sebelumnya mereka telah melakukan beberapa kali uji coba di di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang.
"Tapi berkat kegigihan teman-teman, pelatihan itu membuahkan hasil. Melon produksi kami, beratnya rata-rata di atas 3 kilogram. Panen dilakukan setelah tiga bulan," kata Koordinator KMNU, M Arif Rubai.
Yang lebih hebat, melon super itu tak menggunakan rekayasa genetika. Anak-anak muda itu menggunakan teknik pertanian konvensional, namun dimodernisasi sebagaimana dilakukan di negara maju.
Di Taiwan, negeri asal melon tersebut, jenis ini rata-rata hanya memiliki berat rata-rata 2.5 kg. Melon ini berkulit putih dan tipis, berdaging tebal dan segar, dan rasanya lebih manis. Daya tahan melon tersebut juga lebih lama dibanding melon biasa, bisa sampai satu bulan.
Laku 8 Juta
Setelah masuk dalam rekor MURI, selanjutnya melon-melon super tersebut dilelang di Vina House Semarang, Jalan Diponegoro, Kamis (23/11/2007) malam dan sukses terjual seharga 8 juta yang dibeli oleh pengusaha Budi Darmawan yang merupakan adik ekonom Kwik Kien Gie. Melon lain terjual seharga 5 juta yang dimenangkan oleh Ny Tedjo.
Hadir dalam acara lelang tersebut Gubernur Jateng Ali Mufiz, Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding Walikota Semarang Sukawi Sutarip, dan sejumlah pejabat dan pengusaha dengan total sekitar 30 orang. (dtc/mad)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua