Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menilai Pancasila merupakan sebuah ideologi “jalan tengah” di antara persoalan maraknya radikalisme agama dan liberalisme pasar.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar PMII Hery Haryanto Azumi dalam sambutannya saat membuka seminar nasional bertajuk “Rejuvenasi Pancasila dalam Bingkai NKRI” di Gedung Joang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (6/6)
<>Hadir pada acara yang digelar oleh Lembaga Bantuan Hukum dan HAM PB PMII itu, Kristiadi (Pengamat Politik), Siswono Yodhohusodo (Ketua HKTI) dan Robertus Robert (mantan aktvis YLBHI)
Dijelaskan alumnus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, Pancasila dapat mengatasi gerakan radikalisme agama yang belakangan ini marak. Demikian pula dalam bidang ekonomi, menurutnya, kebebasan pasar yang saat ini sedang menjadi persoalan dunia juga dapat diatasi dengan Pancasila.
“Pancasila, bagi kami (PMII) akan mampu menjawab kebuntuan segala persoalan bangsa dan juga persoalan dunia,” tegas Hery, begitu ia akrab disapa.
Hery menambahkan, Pancasila dianggap mampu mengatasi segala persoalan bangsa karena di dalamnya terdapat prinsip-prinsip ketuhanan, kerakyatan, keadilan serta persatuan dan kesatuan.
Menurut Hery, Pancasila juga merupakan konsep demokrasi yang sesuai dengan konteks Indonesia. “Pancasila adalah demokrasi ala Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, ditegaskannya, organisasi berbasis mahasiswa NU ini akan tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “PMII akan tetap mempertahankan Pancasila sebagai asas negara,” tegasnya. (rif)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua