Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo merespon seruan pembubaran organisasi masyarakat (ormas) Islam yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski begitu, pihak Lirboyo meminta langkah tersebut tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Menurut pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Idris Marzuki, Ahmadiyah jauh lebih penting untuk segera dibubarkan dibandingkan Front Pembela Islam (FPI). Pasalnya, Ahmadiyah sebagai aliran sesat, karena telah melakukan penistaan agama. Atas dasar tersebut pemerintah diminta segera membubarkannya.
/>
"Kalau kemarin ada yang menyerang, jangan terburu-buru menyalahkan salah satu pihak, pelajari dulu. Kalau pendapat saya Ahmadiyah itu yang harusnya dibubarkan," tegas Kiai Idris, kepada wartawan yang menemuinya di kediaman, Kamis, 10 Februari 2011.
Pemerintah, masih menurut Kiai Idris memang memiliki otoritas penuh untuk melakukan pembubaran organisasi masyarakat. Namun kembali dipesankannya agar langkah tersebut dilakukan berdasarkan kajian mendalam terlebih dahulu. "Jangan asal dibubarkan begitu saja," sambungnya.
Permintaan pembubaran Ahmadiyah juga dianggap sebagai hal yang tak lagi bisa ditawar, karena aliran tersebut dinilai beda dengan ajaran Islam pada umumnya. Ahmadiyah juga diminta mendirikan kelompok baru yang tidak berkaitan dengan Islam.
Berbeda pada penilaian untuk Ahmadiyah, kiai kharismatik tersebut menganggap FPI lebih penting dipertahankan, karena dianggap sebagai pihak yang menyerukan dilaksanakannya syariat Islam dengan benar. Terkait caranya yang terkadang disertai kekerasan, diakui memang dibutuhkan pembinaan.
"FPI itu kan sebenarnya orang-orang jujur, tapi keras. Memang harus ada remnya," tandas Kiai Idris.
Sebelumnya, Presiden SBY dalam pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional di Kupang, NTT, Rabu 9 Februari 2011 kemarin dengan tegas meminta agar organisasi masyarakat Islam yang tetap berlaku anarkis untuk dibubarkan.
Presiden mengingatkan, jika aparat keamanan mampu mengantisipasi dan terus berjaga, serta bisa bertindak proaktif, cepat dan tepat, maka kejadian seperti penyerangan jamaah Ahmadiyah di Pandeglang bisa dihindari. (bil/dtc)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua