Jakarta, NU Online
Presiden Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh pemimpin baik di tingkat pusat maupun daerah untuk lebih tekun, lebih tulus dan lebih rajin dalam mendengarkan suara rakyat, baik yang disampaikan dengan riuh rendah maupun yang dikirim melalui pesan secara tidak langsung.
"Dengan perkataan lain, inilah momennya bagi para pemimpin Indonesia termasuk saya sendiri untuk lebih banyak mengadakan koreksi diri," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan dan Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN 2005 di depan sidang DPR RI, Jakarta, Senin (16/08).
<>Dalam pidatonya Megawati menekankan secara khusus peranan rakyat dalam kehidupan berpolitik bangsa, khususnya dalam berpartisipasi pada dua Pemilu yang lalu. "Dalam dua kali Pemilu baru-baru ini kita disuguhi fenomena politik baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dari 148 juta lebih pemilih yang terdaftar, 124 juta lebih atau lebih dari 83 persen telah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD," katanya.
Persentase yang tinggi juga terjadi dalam Pemilu presiden dimana lebih dari 121 juta orang atau 78 persen telah menggunakan hak pilihnya, kata Megawati. Kepala Negara juga mengatakan bahwa tingginya angka atau prosentase tersebut menunjukkan bahwa rakyat sudah mempunyai kesadaran dan kemauan politik yang matang. "Mereka mampu memberikan keputusan politiknya secara mandiri yang bisa berbeda banyak dari apa yang diarahkana atau yang diinginkan oleh para pemimpinnya," kata Presiden.
Lebih dari itu, tidak sekalipun terjadi kekerasan antar para pengikut partai atau tokoh yang ikut dalam Pemilu lalu, tambahnya. Para pemimpin perlu menyambut perkembangan itu dengan penuh keikhlasan dan rasa hormat, karena secara konstitutional kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, kata Presiden.
Pada bagian lain, Presiden mengatakan keberhasilan pemerintah dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan tanpa terkecuali karena peran serta rakyat. "Tidak satu golongan pun yang dapat dan berhak mengklaim bahwa semua kemajuan yang kita capai adalah kinerja golongannya sendiri. Bahkan pemerintahpun juga tidak." katanya. Pidato Kenegaraan tersebut disampaikan Presiden dalam rangka menyambut HUT Proklamasi RI ke 59. (atr/cih)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
Terkini
Lihat Semua