Sekjen Depag: Sekolah Islam Bukanlah Pelengkap Sekolah Umum
NU Online · Rabu, 25 Juli 2007 | 03:05 WIB
Sekolah-sekolah Islam seperti pesantren dan madrasah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional. kurang lebih 20 persen anak-anak Indonesia mendapat layanan pendidikan dasar di sekolah-sekolah Islam tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Bahrul Hayatdalam simposium regional "Pendidikan Dasar Sekolah Islam di Indonesia: Menjembatani Celah-Visi 2025" di Jakarta, Selasa (24/7).
<>
Hayat menegaskan, pesantren dan madrasah memiliki peran penting dalam mengembangkan mutu dan integritas anak didik dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum. Pasalnya, saat ini banyak dijumpai lulusan sekolah-sekolah Islam yang memiliki prestasi akademik yang tidak kalah dengan lulusan sekolah-sekolah umum. Karena itu, lanjutnya, sekolah Islam tidak bisa dipandang sebagai sekolah umum.
"Sekolah Islam tidak boleh dipandang sebagai pelengkap sekolah umum. Kehadiran pendidikan Islam sangat penting. Karena itu, harus terus diupayakan supaya mutunya terus meningkat sehingga tidak kalah dengan sekolah umum," terang Hayat.
Hayat juga mengatakan bahwa lembaga pendidikan asli pribumi ini umumnya memberikan pelayanan pendidikan terutama di masyarakat desa atau kelompok miskin.
Kenyataan di atas, tambah Hayat, menunjukkan pesantren dan madrasah punya andil besar dalam mewujudkan akses siapa saja untuk menikmati pendidikan dasar yang berkualitas dan terjangkau. (mkf/dar)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua