Kairo, NU Online
Para teroris yang beroperasi di Saudi Arabia kini merekrut pembantu usia belasan, sehubungan mereka memiliki keterampilan yang lebih baik dalam penggunaan komputer dan kurang mengundang kecurigaan, sebuah laporan dalam koran Arab regional menyatakan Kamis.
Banyak para tersangka teroris yang ditahan dalam serangkaian razia di sekitar kerajaan itu pada bulan lalu adalah "kaum remaja, beberapa malahan masih sekolah tingkat lanjutan atas," demikian menurut harian Al-Sharq Al-Awsat yang berbasis di London.
<>"Mengambil para militan muda bertujuan untuk memanfaatkan pengetahuan teknik mereka yang tak begitu diperhatikan oleh banyak teroris," tulis koran itu, mengutip jurubicara Kementerian Dalam Negeri Saudi Arabia, Mansour Al-Turki.
Turki juga mengemukakan bahwa orang muda kemungkinan kurang banyak mendapat perhatian," sehingga akan memudahkan pertukaran informasi di kalangan teroris."
Pada razia 18 Agustus, dimana 41 militan ditahan telah mengurangi jumlah kaki tangan teroris dan membantu menurunkan jumlah informasi palsu di Internet yang dibuat para teroris ini," kata Turki.
Suratkabar itu juga mengatakan mereka yang ditahan di kerajaan itu adalah mereka dicurigai terlibat dalam kegiatan teroris atau merencanakan untuk pergi ke Irak guna bertempur di sana.
Lebih dari 90 penduduk sipil dan puluhan polisi serta militan Islam telah tewas sejak jaringan Al-Qaidah melancarkan serangkaian serangan di Saudi Arabia pada Mei 2003.(ant/mkf)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua