Warta

Unipdu Bebaskan Biaya Kuliah Para Hafidz

Senin, 6 Agustus 2007 | 22:55 WIB

Jombang, NU Online
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang memberikan tawaran menarik bagi para penghafal Al-Quran (hafidz). Bila mereka menempuh kuliah di Unipdu akan mendapatkan beasiswa 100 persen. Semua biaya pendidikan akan ditanggung oleh yayasan.
“Ini sebagai bentuk penghargaan kami kepada para penghafal al-Quran,” kata Pembantu Rektor II Unipdu, Dr HM Zulfikar As’ad, MMR, saat ditemui di kantornya, Senin (6/8).

face="Verdana">Menurut Gus Ufiq, sapaan akrab HM Zulfikar As’ad, pemberian beasiswa 100 persen bagi para hafidz itu sudah dimulai tahun lalu dan masih terus akan dikembangkan. Mereka bisa memilih semua fakuktas yang ada di Unipdu (FAI, FIK, F Bahasa dan Sastra, Teknik Informatika, FIA, MIPA dan program pascasarjana), kecuali Fakultas Ilmu Kesehatan. Adanya pengecualian itu dikarekan FIK membutuhkan konsentrasi lebih tinggi dibanding fakultas yang lain sehingga dimungkinkan akan ada yang kalah salah satunya,

Persyaratan pada hafidz untuk bisa mendapatkan beasiswa penuh itu, menurut Gus Ufiq, hanyalah membuktikan hafalannya dengan dites oleh para kiai Pondok Pesantren Darul Ulum yang juga hafidz. Jika mereka sudah mampu hafal 30 juz dan memenuhi persyaratan kuliah pada umumnya, akan langsung diterima. Termasuk mereka yang menggunakan ijazah Paket C tidak masalah, karena memang sudah diakui oleh negara. Di saat sudah diterima, mereka diwajibkan tinggal di asrama pesantren. Hal yang sama diberlakukan bagi seluruh mahasiswa Unipdu.

Lebih dari itu, setelah mereka tinggal di asrama, mereka juga akan diminta mengajarkan al-Qurannya kepada para santri lain yang tinggal. Namun pengajaran itu tidak bersifat free (gratis). Mereka juga akan mendapatkan ma’isyah atau gaji dari pesantren secara layak. “Pokoknya para hafidz akan kita mulyakan dearajatnya,” tutur menantu Brigjen TNI KH Sullam Syamsun itu.

Gus Ufiq menambahkan, masalah umur dan jenis kelamin tidak menjadi soal. Putra dan putrid diterima. Begitu pula soal jumlah yang akan diberikan beasiswa penuh. “Berapa saja yang mau masuk, dipersilahkan, kami terima, tidak terbatas,” tegasnya dengan mantap.

Sekadar diketahui, meski banyak membuka fakultas non agama, namun Unipdu tetap memegang teguh ruh pesantren salafnya. Salah satu contohnya, Unipdu mensyaratkan bagi mahasiswanya untuk hafal Surat Yasin dan 15 Surat-surat penting lainnya menjelang lulus. Menghafal 16 surat penting merupakan syarat wajib, disamping mahir Bahasa Inggris dan computer, sesuai standar yang ditetapkan pesantren. Bisakah mereka memenuhi persyaratan itu? “Nyatanya mereka bisa,” tegas alumnus FIK UGM Jogja itu. (sbh)