Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra Hamzah, mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (20/5) siang.
Kedatangan Chandra bukan untuk melakukan pemeriksaan atau penangkapan, melainkan berdialog dengan sejumlah petinggi PBNU. Maklum saja, Chandra juga merupakan kader NU dan pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pelatihan dan Pendidikan Pengurus Pusat Pengembangan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU.
<>Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa KPK tidak ātebang pilihā dalam memberantas korupsi. Jika terdapat bukti yang kuat bahwa seorang pejabat penyelenggara negara melakukan korupsi, maka pihaknya pasti akan menindaklanjuti.
Ia juga menanggapi pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, yang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa KPK tebang pilih dalam menjalankan tugasnya. āTidak ada tebang pilih. Kalau memang buktinya kuat, maka pasti akan kita tindak lanjuti,ā tegasnya.
Bagi KPK, kata Chandra, āSalah adalah salah. Benar adalah benar. Tidak ada salah kemudian dianggap benar atau sebaliknya.ā
Begitu pula dengan orang-orang di dalam KPK, tidak ada satu pun yang kebal hukum. Ia mencontohkan ditangkapnya Ketua KPK, Antasari Azhar, yang disangka terlibat pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa anggota dan bahkan ketua KPK pun tidak kebal hukum.
āSeperti halnya kasus yang dihadapi pimpinan kami. Kalau memang terbukti bersalah, ya ditangkap saja. Walaupun sesungguhnya kita juga turut prihatin, tapi kalau memang salah, ya salah,ā jelas Chandra.
Dialog dengan Wakil Ketua KPK itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan silaturrahim antara PBNU dengan para politikus lintas parpol dan pejabat penyelenggara yang berlatar belakang nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Tujuannya, PBNU ingin mendapatkan informasi berkaitan dengan situasi terkini politik nasional, terutama menjelang Pemilu Presiden pada 8 Juli mendatang.
Sebelumnya, secara berturut-turut dan dalam waktu yang berbeda, PBNU bersilaturrahim dengan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla; Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali; dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.
PBNU juga mengundang Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Choirul Anam; Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok; dan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. (rif)
Terpopuler
1
Lembaga Falakiyah PBNU Rilis Data Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H
2
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
3
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
4
Andy F Noya Berbagi Inspirasi: Lahir dari Keluarga Tak Mampu Jadi Jurnalis SuksesĀ
5
RAT Koperasi Yasmin 2025 Juga Bahas Strategi Berdaya Saing Nasional
6
Cerita Yunita, Jalani Ibadah Haji Sembari Rawat Lansia Tetangga Desa
Terkini
Lihat Semua