Warta

Wisata Ziarah Kini Mulai Diminati Kalangan Menengah ke Atas

Rabu, 10 Januari 2007 | 04:57 WIB

Lamongan, NU Online
Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama kalangan modern dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi menyebabkan banyak diantara mereka yang terkena stress. Kini terdapat kecenderungan kalangan menengah mulai menyukai wisata ziarah sebagai upaya untuk mencari ketenangan batin dari permasalahan yang mereka hadapi.

“Wisata ziarah sudah berkembang lama dan memiliki kecenderungan berkembang sangat tinggi dan kita ingin menggalakkan lebih tinggi dengan meningkatkan layanan. Ini bukan konsumsi golongan bawah saja, tetapi golongan menengah dan atas juga mulai terlihat,” tutur  Dirjen Pengembangan Tujuan Wisata Debudpar Sambudjo Parikesit kepada NU Online beberapa waktu lalu.

<>

PBNU bersama Debudpar telah melakukan Pencanganan wisata ziarah yang dilaksanakan pada hari Jum’at 29 Desember lalu di kompleks Makam Sunan Drajat Lamongan. Dalam hal ini PBNU berperan memberikan nilai-nilai keagamaan sedangkan Debudpar mengembangkan produk wisatanya.

Dalam hal ini Debudpar akan memberikan dukungan berupa pelatihan manajemen bagi pengelola makam, peningkatan daya saing, perbaikan fasilitas pendukung di sejumlah makam sampai dengan sosialisasi makam-makam terkenal seluruh Indonesia melalui buku Ziarah Makam dan Masjid.

Dikatakan oleh Parikesit, wisata ziarah memang berbeda dengan wisata lainnya yang sifatnya mungkin lebih rekreatif. Dalam wisata ziarah ini terdapat aspek religi, budaya, pendidikan, rekreasi dan ekonomi.

“Ini bukan semata-mata untuk mereka yang beragama Islam, pemeluk agama lainnya dalam melakukan kunjungan dengan ketentuan yang berlaku untuk melihat meninggalan budayanya. Ini juga berlaku untuk agama lainnya,” imbuhnya.

Mengenai kelompok lain yang tidak setuju dengan wisata ziarah karena dianggap sebagai bid’ah, Parikesit berharap agar masing-masing fihak saling menghormati pandangan yang dimilikinya. “
“Sebaiknya jangan mempertentangkan, masing-masing punya nilai dan cara pandang berlainan, kita harus saling menghormati,” tuturnya.

Hari Sabtu Minggu Ramai

Kini, hari-hari masyarakat yang berkunjung ke lokasi wisata ziarah juga mulai berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat. Jika pada masa lalu makam ramai dikunjungi pada malam Jum’at, kini hari Sabtu dan Minggu, yang merupakan hari libur pekerja kantoran, pun sejumlah makam wali di Gresik ramai dikunjungi masyarakat.

Suratno, sie keamanan yang sehari-hari bertugas di Makam Sunan Drajat mengungkapkan bahwa rombongan banyak yang datang pada hari Sabtu dan Minggu selain hari Jum’at. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Humas Makam Maulana Malik Ibrahim Harry Kartono yang ditemui NU Online di arena pameran bahwa makam Malik Ibrahim juga ramai dikunjungi masyarakat pada hari-hari libur. (mkf)