Warta

Yenny: NU Sebagai Jangkar Tegaknya NKRI

Jumat, 17 Juni 2011 | 13:27 WIB

Jakarta, NU Online
Direktur The Wahid Institute Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) menegaskan jika NU merupakan jangkar tegaknya NKRI. Karena itu tokoh-tokoh NU di seluruh Indonesia harus mengawal eksistensi NKRI ini sampai terwujudnya demokrasi politik yang mensejahterakan dan memberdayakan rakyat khususnya warga NU, nahdliyyin sendiri.

<>
“Dalam situasi politik sekarang ini di mana rakyat merindukan tegaknya hukum dan tampilnya Ketua MK Mahfud MD, adalah menjadi kunci dan harapan bagi tegaknya hukum di Indonesia sekarang,” ujar Yenny Wahid dalam diskusi “NU dan Politik Indonesia Masa Depan” di The Wahid Institute (WI) Jakarta, Jumat (17/6).

Hadir sebagai pembicara dalam diakusi tersebut antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PKNU Khoirul Anam, Hj Shinta Nutiyah Abdurrahman Wahid dan lain-lain.

Oleh sebab itu lanjut Yenny, politik NU dan partai politik ke depan harus mampu menghindarkan diri dari praktek-praktek politik oligarki dan transaksional, yang mengkapitalisasi aspirasi rakyat dengan uang. “Jika ini tidak bisa dihentikan, maka Indonesia akan sulit menyelamatkan demokrasi, tegaknya NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan melaksanakan UUD 1945 secara bertanggungjawab,” tambah Yenny.

Sementara itu Khofifah Indar Parawansa berharap kader-kader NU mampu memelihara dan mengembangkan fondasi yang telah dibangun oleh pendiri NU. Karena itu ke depan, politik NU dan politisi NU harus mampu menyiapkan sumber daya manusia dalam mengawal fondasi yang telah dibangun oleh pendiri NU tersebut.

Yaitu lanjut Khofifah, NU berperan dan memiliki program-program strategis di bidang politik, demokrasi, pendidikan, kesehatan, pluralism, humanism, legislasi, keuangan, pengawasan dan sebagainya. “Semua itu harus disiapkan melalui rekruitmen kader, terutama mereka yang akan menjadi pejabat di legislative, eksekutif, yudikatif dan lain-lain,” tambah Khofifah.

penulis: achmad munif arpas