Daerah

Karakter Santri adalah Modal Pendekar Pagar Nusa dalam Khidmahnya

Rabu, 8 Januari 2020 | 04:00 WIB

Karakter Santri adalah Modal Pendekar Pagar Nusa dalam Khidmahnya

Apel koordinasi pendekar Pagar Nusa di Sukoharjo, Jawa Tengah. (Foto: NU Online/Masri Zaini)

Sukoharjo, NU Online
Sebanyak 300 anggota Pagar Nusa Sukoharjo melakukan Apel koordinasi untuk penguatan karakter pendekar Pagar Nusa di masjid Arrahmah, Wotgaleh Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
 
Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sukoharjo, Edi Rusmidi mengatakan perlunya koordinasi bagi anggota baru sebagai ajang silaturahim dan taaruf agar saling mengenal satu dengan yang lainnya.
 
"Setiap anggota pagar nusa yang baru akan merasa diperhatikan sehingga mudah diarahkan secara organisasi. Selain itu, anggota baru tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana dengan tetap mengutamakan perilaku sopan santun," katanya, Ahad (5/1) 
 
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo, HM Lasimin menjelaskan, semua pendekar yang hadir pada Apel Koordinasi ini adalah santri. Dan seorang santri, lanjutnya, harus lebih punya tata krama dan sopan santun kepada yang lebih tua. Itulah karakter dan budaya NU bahkan budaya bangsa Indonesia yang telah mengakar. 
 
"Sebagai anggota baru adalah santri bahkan santrinya NU walau tidak berada di Pondok Pesantren, yang harus selalu takzim kepada orang tua, sesepuhnya bahkan orang yang lebih tua," jelasnya. 
 
HM Lasimin menjelaskan, para santri suatu pada suatu saat akan menggantikan generasi tua. Sementara tata krama atau sopan santun baik di internal keluarganya sendiri maupun di masyarakat adalah modal berharga yang bisa menjalin komunikasi dengan baik.
 
Selain itu, Lasimin berharap agar tetap selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Pendekar Pagar Nusa harus memberi contoh yang baik bagi semua orang, terutama bagi sesama pendekar sehingga masing-masing dari kader Pagar Nusa selalu menjadi garda terdepan dalam hal kebaikan.
 
"Jangan seperti generasi yang bukan generasi NU, yang suka membuat onar dan kerusuhan. Kami berharap generasi Pagar Nusa akan mampu menjadi teladan untuk ketentraman lingkungan masyarakat," harapannya.
 
Sementara salah satu anggota Pagar Nusa Sukoharjo, Dwi Nugroho mengaku sangat senang menjadi bagian dari Pagar Nusa. Ia tampak semangat dan antusias mengikuti kegiatan koordinasi hingga rampung. Menurutnya selain sebagai ajang silaturahim juga sebagai tempat menuntut ilmu terutama ilmu beladiri.
 
"Suatu kebanggaan bisa ikut acara ini, biasanya kami hanya kumpul hanya latihan saja, itupun di tempat terbatas anggotanya," terangnya.
 
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Syamsul Arifin