Nasional

Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat

Senin, 7 Juli 2025 | 13:00 WIB

Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan sambutan melalui video pada Pelantikan dan Rakernas I Idarah ‘Aliyyah Jami’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa tengah pada Senin (7/7/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube NU Online)

Purworejo, NU Online

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) terus berikhtiar dengan berpegangan dengan dua tradisi, yaitu tarekat dan Syariah.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Acara Pelantikan dan Rakernas I Idarah ‘Aliyyah Jami’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa tengah pada Senin (7/7/2025).

 

“Ukuran utama dari Islam NU adalah syariah. Kita diajarkan oleh guru, masyayikh bahwa pelaksanaan syariah harus dibarengin dengan hakikat. Karena syariah tidak boleh dilepaskan oleh hakikat, maka para ulama kita mengembangkan tradisi thariqah,” ujar Gus Yahya.

 

Gus Yahya menyampaikan bahwa tarekat yang dipelajari dan diikuti oleh para ulama merupakan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

 

“Hadratussyekh Hasyim Asyari sangat jelas di dalam khutbah iftitah yang kemudian kita jadikan Muqaddimah Qanun Asasi di Nahdlatul Ulama. Ketika Hadratussyekh memanggil para ulama untuk bergabung kedalam jam'iyyah ini,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan berbagai macam rabithah thariqoh yang diikuti oleh para ulama sekarang.

 

“Dengan nalar ini para ulama kita mendirikan Jami’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah. Artinya al-mutabarah itu bahwa tariqah yang diikuti ini harus mengikuti yang mutabarah tariqah yang sungguh-sungguh dipegang oleh kita semua,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengucapkan selamat atas terlantiknya pengurus JATMAN masa khidmah 2025-2030 yang hari ini dilaksanakan.

 

“Semoga ini menjadi langkah yang sungguh-sungguh, barokah peruntukan masa depan yang lebih baik, masa depan yang maslahan bagi jamaah ahli thariqah di lingkungan Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia, saya ucapkan selamat kepada Idaroh Aliyah JATMAN,” tegasnya.

 

Ia mengapresiasi dengan semangat dan antusias para ulama yang berhasil mendirikan ahli thariqah di lingkungan NU. “Ini telah dapat diselesaikan dengan baik, semua dokumen-dokumen, dan riwayat-riwayat yang telah kita dapatkan dari para pendahulu khususnya terutama para muassis jamiyyah Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

 

“PBNU bersyukur dapat menjalankan apa yang menjadi permintaan dari pimpinan JATMAN sehingga berhasail membentuk Idaroh Aliyah yang baru,” lanjut Gus Yahya.