Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Kamis, 3 Juli 2025 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Memasuki bulan Muharram 1447 H, Umat Islam dianjurkan untuk menjalani puasa Asyura yang bertepatan pada Ahad (6/7/2025). Puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram 1447 H. Puasa ini sangatlah dianjurkan oleh Rasulullah saw.
Hal ini sebagaimana dikutip dari Ustadz Ahmad Muntaha dalam artikel NU Online berjudul Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaaannya, pada Kamis (3/7/2025).
Adapun niat puasa Asyura secara lengkap adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga
Hadits Shahih tentang Amalan Hari Asyura
Niat ini mulai boleh dilakukan pada malam hari saat esoknya berpuasa, yakni selepas Maghrib hingga menjelang fajar tiba.
Selain lafal di atas, umat Islam juga dapat niat dengan lafal berikut jika dilaksanakan pada malam harinya sebelum hari pelaksanaan puasa. Hal ini sebagaimana dikutip ari artikel Ustadz Alhafiz Kurniawan berjudul Ini Lafal Niat Puasa Asyura.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Baca Juga
Asyuro: Membaca Kembali Sejarah Islam
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Ketika hari sudah pagi dan hendak mengamalkan puasa Asyura masih boleh berniat dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau berhubungan badan.
"Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut mazhab Syafi’i). Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak Subuh," tulis Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) itu.
Adapun lafal niat puasa Asyura di pagi hingga jelang Dzuhur adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan puasa Asyura
Puasa Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram, mengandung fadilah sebagai pelebur dosa setahun yang telah lewat. Puasa Asyura makin lengkap jika digenapkan dengan dua hari yang mendampinginya, yakni puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram. Sebab, kedua puasa itu menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
Selain itu, puasa Asyura juga mengandung keutamaan ebagai puasa di bulan Muharram yang menjadi puasa yang paling utama setelah Ramadhan, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim. Puasa di bulan Muharram juga sangat dianjurkan karena termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum. Bahkan disebut pula puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.