Nasional

IPNU Harus Lahirkan Produk Cegah Radikalisme Pelajar

Jumat, 2 Agustus 2019 | 13:00 WIB

IPNU Harus Lahirkan Produk Cegah Radikalisme Pelajar

Focus Grup Discussion dengan tema Pancasila dan Pencegahan Radikalisasi di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Jakarta, NU Online
Radikalisme menjadi virus yang terus mewabah ke dunia pelajar saat ini. Beberapa hasil penelitian menyebutkan sudah lebih dari 20 persen para pelajar terjangkiti virus yang membahayakan bangsa Indonesia ke depannya ini.
 
Tak ayal, ramai-ramai orang mendiskusikan hal tersebut guna mengatasi dan mengobati para pelajar yang sudah terkena. Pun mencegah pelajar lainnya agar tidak sama menambah persentase yang terpapar.

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Focus Grup Discussion dengan tema Pancasila dan Pencegahan Radikalisasi di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (2/8).

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Noer Fajrieansyah dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa tugas IPNU adalah membuat langkah praktis untuk mencegah pemahaman radikal itu merasuk ke benak para pelajar.

Hal itu, menurutnya, bisa dilakukan dengan memasuki dunia digital yang saat ini menjadi dunianya pelajar. Terlebih, mereka adalah warga asli dunia digital (digital native). “Jangan kader IPNU malah tidak masuk ke ranah digital,” katanya.

Lebih lanjut, Fajrie juga mengungkapkan bahwa langkah praktis dalam mencegah berkembangnya paham radikal yang dilakukan oleh IPNU harus berupa program yang konkret menyentuh ke pelajar secara langsung. “Program konkret untuk mencegah radikalisasi. Berikan kami program untuk membuat produk,” katanya.

IPNU, menurutnya, harus melahirkan produk yang dapat membuat siswa tidak lagi tertarik untuk bergabung ke dalam kelompok radikal ataupun terkena virusnya. “Pikirkan apa produk yang bisa lahirkan untuk menyibukkan siswa,” ucapnya.

Sebab, katanya, siswa yang terpapar radikalisme biasanya terkena aarena kesibukannya pada rutinitas bermain gim, seperti teroris yang melakukan aksinya di Selandia Baru atau terpapar dari komunitasnya.

Selain Fajrie, kegiatan ini juga menghadirkan Sekretaris Pengurus Pusat (PP) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Harianto Oghiw. Hadir mengikuti kegiatan ini para pengurus IPNU dan IPPNU dari berbagai tingkatan di wilayah Jakarta. (Syakir NF/Abdullah Alawi)