Nasional

Nyanyikan Lagu Lintas Daerah, Bukti Santri Selalu Jaga Kebinekaan

Senin, 28 Oktober 2019 | 11:30 WIB

Nyanyikan Lagu Lintas Daerah, Bukti Santri Selalu Jaga Kebinekaan

KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia Hari Santri PWNU Jatim. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Surabaya, NU Online
Santri Culture Night Carnival (SCNC) 2019 merupakan puncak kegiatan Hari Santri 2019 yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (27/10) di depan kantor NU setempat yang beralamatkan di Jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya dengan menampilkan kreasi santri dari berbagai daerah.
 
“Malam hari ini adalah acara puncak rangkaian acara hari santri yang diselenggarakan oleh PWNU Jawa Timur yang memperlihatkan bagaimana berbagai kreasi para santri dari penjuru Jawa Timur ditampilkan di depan para masyayikh, khususnya di hadapan bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia Hari Santri PWNU Jatim.
 
Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin dan beberapa tamu undangan lainnya itu cukup mengundang perhatian warga untuk hadir dan menyaksikan kegiatan ini. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan ribuan jamaah yang hadir dalam kegiatan.
 
Pada kegiatan itu, salah satu yang turut serta dalam menampilkan kreasinya adalah rombongan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dengan menampilkan musik daerah yang dinamakan dengan Ul Daul.
 
“Biasanya musik ini hanya menyanyikan lagu Madura, tapi malam hari ini menampilkan lagu dari Papua, yakni Sajojo,” ucap Gus Salam, sapaan akrabnya.
 
“Ini menunjukkan bahwa santri selalu berada di garda terdepan di dalam menjaga persatuan dan kebinekaan,” tambah Pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang ini.
 
Gus Salam yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur tersebut berharap dengan serangkaian kegiatan hari santri, para santri diharapakan bisa terus menjadi bagian penting bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia.
 
“Dengan berbagai rangkaian kegiatan di atas, PWNU berharap, santri yang dalam sejarahnya tidak terlepas dari perjuangan kemerdekaan, kini harus menjadi bagian penting dari pembangunan dan kemajuan Indonesia,” harapnya.
 
“Kemandirian santri menjadi kata kunci penting dalam kaitan ini, sehingga kontribusi santri bisa semakin menjangkau berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan budaya,” imbuhnya.
 
Di akhir sambutan, dirinya juga berharap agar para santri yang telah menyelesaikan belajarnya di pesantren bisa menjadi pribadi yang bermanfaat baik itu bagi dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekitarnya.
 
“Kami juga berharap santri-santri yang lulus dari pondok pesantren dapat terus mengembangkan pribadinya. Tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga terhadap masyarakat luas,” tutupnya.
 

Pewarta: Ahmad Hanan
Editor: Ibnu Nawawi