Nasional

PMII Mesti Lakukan Terobosan bagi Generasi Muda

Senin, 9 Maret 2020 | 15:50 WIB

PMII Mesti Lakukan Terobosan bagi Generasi Muda

Daud Gerung (pegang mikrofon) pada dialoklasika 'Masihkah Indonesia?' di Rumah Ideologi Klasika, Ahad (8/3). (Foto: Klasika)

Bandar Lampung, NU Online
Kelompok Studi Kader (Klasika) menggelar dialoklasika bertajuk Masihkah Indonesia? Kegiatan tersebut digelar di Rumah Ideologi Klasika, Ahad (8/3).
 
Dalam kesempatan tersebut Founder Klasika Chepry Chaeruman Hutabarat dan Demisioner Ketua PKC PMII DKI Jakarta Daud Gerung sebagai pemantik.
 
Chepry mengatakan, teknologi kini berkembang sangat pesat. Hal itu membuat masyarakat bisa dengan mudah mengakses pengetahuan. Hal itu merupakan ancaman bagi lembaga pendidikan formal termasuk perguruan tinggi. Padahal, lanjutnya, perguruan tinggi merupakan lumbung pengetahuan.
 
Namun dengan kemudahan masyarakat memperoleh informasi, menurutnya perguruan tinggi akan kehilangan fungsi dan ditinggalkan. "Dalam hal ini organisasi mahasiswa seperti PMII memiliki peran penting sebagai pendidikan alternatif," ujarnya.

Untuk tetap menjadi pendidikan alternatif PMII mesti melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Jika tidak maka eksistensi juga akan hilang dan ditinggalkan.
 
Sementara, Daud Gerung mengungkapkan modernisme menjadi tantangan tersendiri bagi PMII dan organisasi lainnya. Keadaan tersebut menuntut organisasi kembali mencari jati dirinya.
 
"Untuk menghadapi era yang mengalami disrupsi ini, kedirian organisasi merupakan hal penting untuk tetap menjaga eksistensinya," terangnya.

Daud menambahkan, sesuai namanya, fitrah PMII adalah bergerak dan menggerakkan. Para kader perlu membuat terobosan-terobosan cara mendekati generasi Y dan Z.
 
"Generasi ini umumnya tak lagi tertarik dengan cara-cara konvensional. Tantangannya adalah bagaimana PMII bisa tetap menjadi magnet bagi mereka: menyenangkan tapi tetap memberikan iklim intelektual dan pergerakan para mahasiswa muda," ujar Daud.
 
Ia mendorong agar PMII terus berbenah dan berinovasi di sektor teknologi. Sebab, menurutnya, potensi itu sangat tinggi.
 
"Saya optimis, gebrakan demi gebrakan sangat bisa dilakukan. Sumber daya kita melimpah. Bukan tidak mungkin, ke depan PMII aktif mengembangkan aplikasi atau platform yang bermanfaat bagi generasi muda," kata Daud.
 
Editor: Kendi Setiawan