Warta

Kunjungi British Council, London

Sabtu, 13 Mei 2006 | 12:05 WIB

Kesempatan berkunjung ke Inggris selama 1 bulan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh 12 kader NU. Mereka mengikuti Pelatihan Deputy Headmaster Education Management (DHEM) di Universitas Leeds, Inggris. Ke-12 kader NU itu antara lain, Evi Norati Jeja, Adrian, Iis Mazhuri, Edi Rahmat Widodo, R Chusnu Yuli Setyo, Moch Machrus Abdullah, Salman Al Farisi, Titik Suryani, Aminah Al Jufri, H Muh Said, Fitriyani Wahab dan Eridian Patrio Putro. Apa saja yang dilakukan mereka selama berada di negeri Ratu Elizabeth itu?

British Council, London, merupakan tempat terakhir yang dikunjungi oleh rombongan kader NU setelah sebelumnya telah mengunjungi tempat-tempat penting dan bersejarah di Inggris. Kunjungan ke British Council (BC) itu dilakukan di hari kesepuluh sejak tiba di kota Leeds, 8 April lalu.

<>

Siang hari sebelum ke BC, rombongan berkesempatan sholat dzuhur di East London Mosque (Masjid London Timur). Selama beberapa hari di Inggris, baru di masjid tersebut rombongan mendengar adzan yang dikumandangkan lewat pengeras suara. Jamaahnya banyak dari orang-orang Islam keturunan Pakistan, Bangladesh, Timur Tengah, dan Asia.

Sore tiba di BC, rombongan mengadakan pertemuan dengan Ahmed Al Fersi, editor Muslim News, koran Islam terbesar di Eropa. Ahmed adalah seorang muslim yang cukup populer di Inggris. Karena kepopulerannya, Perdana Menteri Tony Blair pernah meminta bantuan kepada Ahmed untuk mendukung kampanyenya.

Dalam pertemuan itu, salah seorang dari rombongan bertanya kepada Ahmed pendapatnya tentang NU. Rupanya Ahmed telah mengenal NU lebih banyak. “Saya tahu kalau NU itu organisasi moderat,” katanya. Namun demikian, ia mengaku ragu tentang jumlah warga NU yang konon mencapai 50-60 juta jiwa itu.

“Oleh karenanya, saya berharap British Council memberikan kesempatan bagi saya untuk bisa jalan-jalan ke Indonesia untuk membuktikan apa itu benar. Biar tahu juga bahwa 16 ribu pesantren NU semua berpikir moderat dan komitmen menjaga keutuhan bangsa,“ canda Ahmed. (Moh. Arief Hidayat, selesai)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Edi Rahmat Widodo, salah satu peserta pelatihan Deputy Headmaster Education Management (DHEM).


Terkait