Warta

LDNU Programkan Peningkatan Kualitas Dai

Selasa, 13 Februari 2007 | 07:37 WIB

Jakarta, NU Online
Workshop Revitalisasi Peran NU sebagai Gerakan Dakwah Islam Rahmatan Lil Alamiin yang diselenggarakan LDNU membuat rumusan untuk meningkatkan kualitas para dai untuk menghadapi situasi saat ini.

Ketua LDNU KH Nuril Huda menuturkan dalam peningkatan kualitas dai ini, akan dibuat pelatihan bagi para dai yang akan berlangsung selama 12 pertemuan dalam setahun.

<>

“Dai perlu ditingkatkan pemahamannya tentang situasi dan kondisi saat ini, bagaimana mengenal dan mensikapi berbagai fikrah yang saat ini bermunculan,” tuturnya dalam penutupan acara, Selasa siang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Beberapa materi yang akan diberikan dalam pelatihan tersebut diantaranya adalah penguatan aswaja, pengenalan fikrah, sanpai dengan terorisme. “Fikrah dalam Islam perlu diperkenalkan agar kita bisa saling bertoleransi dan tidak saling menyalahkan dengan tetap memegang ajaran aswaja,” paparnya.

Materi tentang terorisme juga dianggap penting untuk mengetahui latar belakangnya, siapa yang salah dan bagaimana caranya menghadapi orang-orang dengan faham radikal yang gampang tersulut pada tindakan-tindakan kekerasan.

Sebagai panduan, LDNU juga akan menerbitkan naskah-naskah untuk ceramah dan khutbah Jum’at yang kontekstual dengan isu-isu terbaru yang berkembang. Ini dirasa cukup membantu bagi para dai untuk menyampaikan materi ceramahnya.

Kiai Nuril menambahkan kemampuan ceramah para dai juga akan ditingkatkan. Banyak dai binaan LDNU yang saat ini masih pas-pasan dan harus ditingkatkan. “Ada kebiasaan buruk dari sebagian dai untuk tidak menambah ilmunya, kemana-mana ceramahnya itu-itu saja. Atau pulang duluan padahal masih ada penceramah lain yang bisa juga menambah wawasannya,” katanya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Progam dakwah LDNU juga akan semakin dikembangkan dengan tidak berfokus pada cara-cara tradisional seperti ceramah. Dakwah melalui seni budaya maupun terjun langsung kepada masyarakat untuk memenuhi sebagian kebutuhannya akan semakin ditingkatkan.

Namun yang paling penting dari itu semuan, Kiai asal Lamongan tersebut menegaskan bahwa uswatun khasanah atau pemberian contoh yang baik adalah hal yang harus dipenuhi oleh para dai. Berbicara saja tanpa perilaku yang baik akan menghasilkan apa-apa.

Hasil-hasil rumusan dari workshop yang diikuti oleh 50 orang yang merupakan perwakilan dari 5 propinsi ini akan dimatangkan dalam mukernas LDNU pada April mendatang. (mkf)