Warta

Nusumma Kembangkan Koperasi Berbasis Syariah

Jumat, 2 Maret 2007 | 06:44 WIB

Jakarta, NU Online
Nusumma, BPR yang dimiliki oleh NU kini sedang berupaya mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan mendirikan koperasi berbasis syariah di kantong-kantong kemiskinan yang banyak dihuni nahdliyyin.

Direktur Utama Nusumma Ir. Mustofa Zuhad Mughni mengungkapkan pengembangan koperasi ini sebagai strategi memperlebar jaringan Nusumma dalam melayani masyarakat. “Saya masih terobsesi memenuhi cita-cita Gus Dur untuk bisa membangun 2000 BPR. Koperasi ini merupakan salah satu upayanya dengan biaya yang murah,” tuturnya (2/3).

<>

Dikatakannya untuk mendirikan BPR dibutuhkan modal yang lumayan yang mencapai milyaran sementara dalam pendirian koperasi, modalnya tak terlalu besar dan bisa ditanggung bersama. “Kita melibatkan para pengusaha NU sebagai pengurus, bukan sekedar aktifis NU. Mereka juga harus setor modal untuk pendirian koperasi,” paparnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Selama ini koperasi sering gagal karena tidak ada mekanisme kontrol yang baik terhadap manajer koperasi. Ketika seorang manajer koperasi yang mumpuni meninggalkan koperasi tersebut, tak lama kemudian koperasi juga bubar.

Disinilah menuru Cak Mus, panggilan akrabnya, peran dari manajemen Nusumma. Akan terdapat manajemen terpusat yang mengontrol operasional koperasi dengan dukungan Nusumma di daerah-daerah. “Dengan pengalaman mengelola Nusumma selama 15 tahun, kami jadi tahu indikasi adanya penyelewengan keuangan yang terjadi melalui indicator-indikator keuangan,” tandasnya.

Sebagai pilot project, terdapat lima kabupaten yang mencakup Demak, Kudus, Blora, Rambang, dan Pati. Para pengelola koperasi kini telah dilatih di Nusumma Jepara dan koperasi akan diresmikan pada akhir Maret mendatang.

Saat ini terdapat 12 Nusumma yang tersebar di pulau Jawa. Cak Mus berharap minimal disetiap Kabupaten terdapat satu koperasi. Pada tahun 2009 mendatang atau pada muktamar NU ke 32, diharapkan sudah ada seratus koperasi semacam ini.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Bentuknya terserah masyarakat setempat, koperasi syariah atau biasa, kita akan mengakomodasinya. Yang penting perekonomian setempat maju dan masyarakat sejahtera,” imbuhnya. (mkf)


Terkait