Warta

PBNU Rangkul ‘Musuh’ AS, Jajaki Kerja Sama Ekonomi dengan Cina

Rabu, 6 Juni 2007 | 09:43 WIB

Jakarta, NU Online
Jalur politik luar negeri Nahdlatul Ulama (NU) kini tampak makin terang. Setelah ‘merapat’ ke Iran, kali ini, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu mencoba ‘merangkul’ satu negara lagi yang merupakan ‘musuh’ Amerika Serikat (AS), yakni Cina.

Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi, Selasa (5/6) malam, bertolak ke Beijing, Cina. Sesaat sebelum keberangkatannya ke negara berhaluan Komunis itu, Hasyim mengungkapkan, kunjungannya membawa misi kerja sama ekonomi guna meningkatkan ekonomi warga NU.

<>

”Saya punya agenda ekonomi dengan para pengusaha di negeri itu,” ungkap Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace itu. Kalau tidak ada aral melintang, ia akan berada di negeri Tirai Bambu tersebut hingga 9 Juni mendatang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Turut dalam kujungan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Idy Muzayyad dan sejumlah Pimpinan Wilayah (PW) IPNU.

Hasyim mengatakan, Cina adalah negeri yang perekonomiannya maju pesat, bahkan mengalahkan perekonomian negara adidaya AS. Karena itu, PBNU perlu menggandeng para pengusaha di negeri itu dalam rangka mengembangkan ekonomi warga NU. Apalagi keinginan kerja sama di bidang ekonomi itu muncul dari pihak pengusaha.

”Ada beberapa pengusaha di Cina yang ingin bekerja sama dengan NU. Karena itu akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, tentu kami harus datang ke sana,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Ia menambahkan, NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia harus menata diri dengan membangun ekonomi yang kuat. Terkait dengan itu, berbagai upaya dan terobosan baru perlu dilakukan agar NU tidak tertinggal.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Selain untuk menjajaki peluang kerja sama, NU juga perlu belajar banyak dari Cina untuk meningkatkan ekonomi. Dengan demikian, ia berharap pada masa mendatang, NU menjadi organisasi yang matang dan maju dalam sektor ekonomi.

Sebagaimana diketahui, Hasyim akhir-akhir ini sering berkunjung ke luar negeri. Selain mengkampanyekan paham Ahlussnunnah Wal Jamaah, Islam Indonesia yang moderat, misi ekonomi dan pengembangan jaringan di luar negeri juga dibawa Doktor Kehormatan bidang Peradaban Islam itu. (rif)


Terkait