Warta

PMNU: Wadah Komunikasi Mahasiswa NU di Maroko

Jumat, 26 Oktober 2007 | 00:17 WIB

Rabat, NU Online
Maroko merupakan negara yang terletak di bagian barat Arab, di negeri kerajaan ini terdapat mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di beberapa universitas, seperti universitas Muhammad V Rabat, al Qurawiyien Fes, Abdel Malek Essadi Tetouan, Ibn Tofail Kenitra, Cadi Eyyad Marrakesh, Moulay Ismail Meknes, dan Hassan II Casablanca.

Di negeri yang subur dengan ulama sufi dan banyak menelurkan pemikir Islam kontemporer ini juga, terdapat mahasiswa yang memiliki latar belakang NU, sebagian besar lulusan pondok pesantren. Walau jumlah mahasiswa NU saat ini belum begitu banyak, namun komunitas Nahdliyin Maroko berkeinginan kuat untuk memiliki wadah komunikasi dan diskusi.

<>

Melalui pertemuan tim konseptor yang diselenggarakan pada hari Senin 15 Oktober 2007 di ibu kota Rabat, yang terdiri dari wakil-wakil mahasiswa dari beberapa kampus, sepakat membentuk Paguyuban Mahasiswa NU (PMNU) Maroko, dengan harapan paguyuban ini akan menjadi cikal bakal lahirnya PCI NU di kemudian hari.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Walaupun belum berbentuk Pengurus Cabang Istimewa, akan tetapi paguyuban ini akan menjadi wadah diskusi dan komunikasi yang efektif bagi sesama warga NU di sini" jelas Ahmad Ridho, mahasiswa program doktoral yang juga anggota Biro Kerjasama Timur Tengah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU, "Kami yakin PMNU juga akan menjadi pusat informasi ke Maroko-an bagi warga NU yang berminat mengetahui tentang studi atau ziarah ke Maroko," lanjut Ahmad Ridho.

Pada pertemuan yang diselenggarakan di sebuah cafe tersebut, forum sepakat memilih Arwani Syaerozi, wakil sekjen Badan Kerjasama Persatuan Pelajar Indonesia (BKPPI) se-Timur Tengah dan sekitarnya, dan mantan katib syuriah PCINU Yaman, sebagai koordinator PMNU Maroko. Forum juga menyepakati kegiatan diskusi ilmiah sebagai konsentrasi kegiatan paguyuban di samping kegiatan sosial dan keagamaan.

"Insya’allah melalui kegiatan diskusi ilmiah akan tercipta kader-kader NU yang memiliki tingkat intelektualitas yang mumpuni," tegas Arwani Syaerozi yang baru saja diterima di Deptartemen Kajian Islam universitas Muhammad V Rabat. (yam)  


Terkait