Warta

Soal Kandidat Ketua Umum, Pilih Netral

Sabtu, 8 Juli 2006 | 04:10 WIB

Jakarta, NU Online
Tidak berlebihan, jika mantan kader sebuah organisasi masih memerhatikan dan menaruh harapan pada organisasinya. Abdullah Azwar Anas adalah satu orang yang selalu mengikuti perkembangan IPNU, organisasi yang pernah membesarkan namanya. Menjelang digelarnya kongres IPNU ke-15 di Jakarta, 9-12 mendatang, ia berharap IPNU lebih cerdas dalam mendefinisikan dan merespon masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, terutama masalah sosial dan kepelajaran.
 
“IPNU ke depan harus lebih cerdas mendefinisikan masalah kebangsaan secara makro. Dan, secara spisifik, IPNU ke depan harus lebih cerdas dalam mendefinisikan masalah kebangsaan dalam kontek remaja-kepelajaran,” kata Anas, begitu panggilan akrabnya, kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jum’at (7/7), kemarin.<>

Anas berharap IPNU mampu merespon dengan cepat masalah sosial dan kepelajaran yang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan demikian, keberadaan IPNU akan benar-benar dirasakan oleh masyarakat, baik yang berada di sekolah, maupun di luar sekolah.
 
Dalam bidang sosial, kata Anas, IPNU sebenarnya mempunyai potensi besar untuk berperan lebih banyak dalam manangani bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Corp Brigade Pembagunan (CBP) yang dimiliki IPNU, menurutnya bisa dimaksimalkan untuk membantu para korban bencana secara sistematis.
 
”Banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa, seperti banyaknya bencana, membutuhkan tenaga yang ektra seluruh bangsa ini untuk melakukan gerakan secara sistematis dalam menangani bencana dan mengadakan pelatihan terhadap para korban bencana atau public education. Berkaitan dengan itu, IPNU harus turut dalam menangani masalah-masalah tersebut,” terang Anas.
 
Agar IPNU bisa berkiprah dalam menangani bencana secara kongkrit, Anas berharap Kongres ke-15 di Jakarta, salah satunya diisi dengan penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). Dikatakanya, Basarnas telah sepakat akan menandatangani kerjasama dalam bidang penanganan bencana dengan IPNU dalam kongres. Kedua belah pihak, nantinya diharapkan menyelenggarakan pelatihan-petihan secara intensif dalam menangani bencana.
 
”Semua jenis bencana saat ini ada di Indonesia. Agar langkah menghadapi bencana lebih sistematis, saya meminta kepada panitia untuk menyiapkan MoU (Memorandum of Understanding, red) dengan Basarnas di arena kongres. Nanti, akan ada pelatihan menangani bencana bekerjasama dengan Basarnas. Selama ini penanganan bencana kan belum ada yang sistematis. Semuanya baru reaktif,” tuturnya.
 
Menanggapi semakin memanasnya persaingan antarkandidat ketua umum IPNU, yang kadang-kadang menyangkut namanya, sebagai alumni, Anas tidak akan menyatakan dukungan terhadap salah satu kandidat. Pria yang kini menjadi anggota DPR-RI itu memilih bersikap netral dan menyerahkan kepada peserta kongres untuk memilih kader terbaik IPNU sebagai ketua umum. ”Saya tidak ingin turut terpolarisasi pada masalah dukung mendukung kandidat ketua umum. Saya serahkan kepada peserta kongres untuk memilih siapa sesungguhnya yang terbaik dari yang ada,” jelasnya.
 
Kader NU kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur itu menambahkan, ia akan mendukung siapapun yang terpilih sebagai ketua umum IPNU. Bahkan, Anas siap menjembatani terlaksananya kerjasama dengan pihak-pihak dari dalam dan luar negeri. Sikap netral Anas itu menjadi jawaban bagi para kandidat ketua umum IPNU yang berharap dukungan dari salah satu orang yang cukup disegani di kalangan IPNU itu. (rif)


Terkait