Daerah

Diusulkan, Kudus sebagai Serambi Islam Nusantara

NU Online  Ā·  Ahad, 27 Januari 2013 | 02:08 WIB

Kudus,NU Online
Bangunan Menara yang berada di seputar Masjid AlAqsha Kudus merupakan maha karya islam nusantara Ā yang sangat cantik. Oleh karenanya, Kota Kudus patut Ā disebut sebagai Serambi Islam Nusantara.Ā 

<>

ā€œSaya mengusulkan, kalau Aceh disebut sebagai serambi Makkah, maka Kudus adalah serambi Islam Nusantara karena memiliki Menara Kudus yang cantik,ā€ kata Penulis buku Refilosofi Kebudayaan Syaiful Arif dalam acara seminar kebudayaan bertema Napak Tilas peradaban Kudus tempoe doelo pra Islam,Sabtu (26/1).

Syaiful Arif mengutarakan Menara Kudus tidak hanya dimiliki ummat Islam saja tetapi milik kebudayaan Nusantara. Bangunan Menara merupakan persetubuhan antara tradisi-tradisi pra islam yang didalamnya terdapat simbol agama lain.

ā€œMakanya jangan dilupakan lapisan-lapisan yang membentuk menara.Karena Ā ini yang membuat umat Islam menjadi besar, tidak ekslusif Ā maupun sektarian," tandas santri senior Pesantren Ciganjur jakarta mengingatkan.Ā 
Ia Menara Kudus Ā bukan simbul lokalisme maupun simbol toleransi Hindu islam tetapi simbol kesinambungan budaya nusantara.Ā 

ā€œJad kalau kita ingin membangun peradaban indonesia, kita Ā harus menggali Ā peradaban Kudus,ā€ ujar Arif yang asli kelahiran Kudus.Ā 

Kebudayaan Islam di Indonesia, kata Arif, tidak Ā bisa dipisahkan dari kebudayaan agama-agama sebelumnya yakni Kapitayan, Hindu, maupun Budha.Ā 

ā€œMakanya Sunan Kudus membangun bangunan mirip candi, karena beliau menjadikan Ā menara sebagai situs kebudayaan,ā€ tambahnya lagi.Ā 

Arif mengungkapkan wali songo dalam menyebarkan dakwahnya menyesuaikan dengan tradisi budaya pada masa pra Islam. Saat mengajak atau membangun tempat ibadah juga disesuaikan dengan istilah atau simbol-simbol agama-agama sebelum Islam yakni agama Kapitayan.Ā 

ā€œPara walisongo mengajak beribadah kepada masyarakat hindu kapitayang, bukan dengan kata shalat tapi sembah-yang . Karena disesuaikan dengan Tuhannya agama Kapitayan yakni Sang Hyang,ā€ ujar pria kelahiran Kudus mencontohkan.

Seminar yang berlangsung di Gedung KNPI ini diselenggarakan PC IPNU-IPPNU Kudus bekerjasama mahasiswa unwahas semarang yang tergabung dalam KOLAK (Komunitas Keluarga Kudus). Tidak kurang dari 100 pelajar dan mahasiswa se Kudus menghadiri acara yang berlangsung hingga siang hari.


Redaktur Ā  Ā : Hamzah Sahal
Kontributor Ā : Qomarul Adib