Daerah

Dua Bulan, GP Ansor Sumenep Adakan 7 Kali Kaderisasi Formal

Rabu, 12 Februari 2020 | 05:00 WIB

Dua Bulan, GP Ansor Sumenep Adakan 7 Kali Kaderisasi Formal

M Muhri (dua dari kiri), bersama jajaran pengurus PC GP Ansor Sumenep. (Foto: NU Online/ Hairul Anam)

Sumenep, NU Online

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus bergerak aktif mencetak kader. Tahun ini, organisasi yang dinakhodai M Muhri tersebut menargetkan merekrut 10 ribu kader Ansor-Banser.

 

Untuk mewujudkan target tersebut, Pimpinan Cabang GP Ansor Sumenep berkoordinasi secara massif dengan kepengurusan di tingkat bawahnya, yaitu pimpinan anak cabang (PAC). Sejumlah PAC Ansor bakal menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dalam koordinasi PC.

 

"Selain PKD, kita juga mengetengahkan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Februari hingga Maret 2020 ini, kita langsungkan PKD dan Diklatsar Banser di tujuh PAC," tegas M Muhri.

 

Anggota DPRD Kabupaten Sumenep tersebut menegaskan, para pemuda yang hendak merapat kepada GP Ansor kini tidak serta merta bisa langsung bergabung. Mereka baru bisa tercatat sebagai anggota atau kader manakala mengikuti dan lulus kaderisasi formal semacam PKD dan atau Diklatsar Banser.

 

"Kita inginkan mereka gabung GP Ansor berpangkal pada kesadaran diri. Menempuh proses kaderisasi formal dan lulus adalah kunci utama kesadaran tersebut," tegas Muhri.

 

Alumnus Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep tersebut menambahkan, GP Ansor merupakan organisasi badan otonom (banom) NU yang resmi, bukan organisasi musiman ketika ada hajatan politik.

 

"Indikator bahwa bukan organisasi musiman adalah serius dan jelas dalam rekrutmen kader. Bukan lantas mengumpulkan orang untuk memajukan organisasi," ujarnya.

 

Dikatakan, kepengurusan GP Ansor Sumenep saat ini sangat memperhatikan kematangan kader dalam berproses. Untuk menjadi pengurus, harus bertahap.

 

"Ketika punya hasrat mengabdi di kepengurusan cabang, harus terlebih dahulu pernah jadi pengurus PAC. Sehingga, tidak ada istilah pemotongan kaderisasi," lanjut M Muhri.

 

Kepada segenap kader GP Ansor di Kabupaten Sumenep, M Muhri berpesan agar serius berorganisasi. Sebab, tanpa keseriusan, kader hanya jadi peramai dalam organisasi, bukan penentu kebijakan.

 

"Dari sinilah kemudian kita berbicara kepemimpinan. Spirit leadership ini bisa kita asah di GP Ansor ketika kita serius berproses di dalamnya," tukas Muhri.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR