Daerah

Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, LKKNU Jember Bidik Kemaslahatan Nahdliyin

Senin, 4 November 2019 | 23:30 WIB

Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, LKKNU Jember Bidik Kemaslahatan Nahdliyin

Salah seorang pimpinan BPJS Ketenagakerjaan tengah memberikan penjelasan dalam Seminar Nasional dengan tema ‘Keluarga Mashlahah: Indonesia Maju’ di aula kantor PCNU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesejahteraan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jember, Jawa Timur, tak pernah lelah berkhidmah untuk Nahdliyin. Bagi lembaga NU yang dipimpin Subakri ini, rasanya tiada pekan tanpa kegiatan.

Kali ini PC LKKNU Jember menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Jember, menggelar Seminar Nasional dengan mengusung tema Keluarga Maslahah: Indonesia Maju di aula kantor PCNU Jember, Senin (4/11).

 

Menurut Subakri, seminar tersebut untuk memberikan pencerahan bagi peserta bahwa keluarga yang mashlahah merupakan kunci penting bagi pembangunan Indonesia.

Sebab elemen penduduk Indonesia adalah kumpulan dari keluarga-keluarga. Oleh karena itu, jika sebuah keluarga baik, maka tentu sedikit banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sebaliknya kalau sebuah keluarga tidak baik, terjadi broken home misalnya. Maka, stabilitas kehidupan masyarakat sekitarnya juga terusik.

 

“Itu kalau satu keluarga. Kalau banyak keluarga ‘kan pengaruhnya juga banyak,” jelas Bakri.

 

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember itu mengakui bahwa menciptakan keluarga yang maslahah itu tidak mudah. Namun jika diusahakan dengan sungguh-sungguh, menjalani hidup berkeluarga dengan penuh kesabaran dan tawakkal, maka keluarga yang maslahah akan tercapai.

 

“Keluarga maslahah, itu ‘kan istilah lain dari keluarga sejahtera. Maka betul, jika semua keluarga mahslahah, Indonesia maju,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu, Subakri juga menegaskan, sinergi pihaknya dengan BPJS Ketenagakerjaan merupakan awal yang baik untuk menuju keluarga maslahah. Dikatakan, PC LKKNU Jember dan BPJS Ketenagakerjaan mempunyai missi sosial yang sama. Yaitu sama-sama ingin membuat keluarga sejahtera. Banyak variabel yang berkelindan dengan status keluarga sejahtera. Salah satunya adalah hidup tenang.

 

“Kalau hidup kita tenang, insyaallah itu tanda sejahtera. Dan ketenangan itu bukan semata-mata faktor materi yang berlimpah, tapi juga karena jiwa, termasuk adanya jaminan sosial,” terangnya.

 

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jember, R. Edy Suryono menegaskan bahwa seminar tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi Nahdliyin sebagai pencerahan dalam mencapai keluarga yang sejahtera.

 

“Salah satu unsur untuk mencapai itu adalah adanya kesadaran terkait dengan jaminan sosial, khususnya jaminan ketenagakerjaan,” ucapnya.

 

Edy menjelaskan latar belakang ketertarikannya menjalin sinergi dengan NU (LKKNU), yaitu karena NU mempunyai fasilitas struktural hingga menjangkau massa paling bawah, belum lagi lembaga dan badan otonom di bawah naungan NU.

 

“Misalnya lembaga pendidikan Ma’arif, dan masih banyak lagi yang perlu diberi pencerahan terkait jaminan soial itu,” ungkapanya.

 

Seminar yang diikuti 100-an peserta tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin dan pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihien, KH Mushodiq Fikri.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi