Gus Yasin Ajak Kiai Pesantren Sukseskan ‘Gedor Lakon’ untuk Pasien Covid
NU Online · Kamis, 12 Agustus 2021 | 05:30 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengajak para pengasuh pesantren untuk bergerak dalam rangka menyukseskan Gerakan Donor Plasma Konvalesen (Gedor Lakon), dengan cara mengarahkan para santri untuk ikut berdonor.
“Saya berharap kepada beberapa pondok yang kemarin sempat terpapar Covid-19 untuk donor plasma,” tutur putra ulama kharismatik, KH Maimoen Zubair ini.
Hal itu disampaikan saat mengisi acara ‘Silaturahmi Virtual dan Doa Bersama Asparagus Jateng-DIY’, yang disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube TVNU, pada Rabu (11/7) malam.
Gus Yasin menyampaikan, donor plasma hanya dapat dilakukan oleh para penyintas Covid-19 berusia 18-60 tahun dan bagi perempuan yang belum pernah hamil.
“Saya yakin gus-gus memiliki kader santriwati yang usianya memenuhi syarat dan belum pernah hamil. Sehingga kemungkinan besar para santri dapat mendonorkan plasma konvelensen,” terangnya.
Gus Yasin juga menuturkan, alur pendonoran plasma konvalesen dengan menghubungi Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di kabupaten kota tempat pesantren berada.
“Sehingga nanti bisa diambil sampel dan diarahkan. Ini akan sangat membantu karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Pendonor belum meningkat
Menurut Gus Yasin, pendonor plasma konvalesen belum banyak meningkat, berbeda dengan minat masyarakat untuk divaksin.
“Karena untuk vaksin sudah banyak dicontohkan oleh para kiai-kiai,” jelasnya.
Wagus Gus Yasin bersyukur, dengan adanya Gedor Lakon di Jawa Tengah, menjadi terpenuhi kebutuhan Plasma Konvelensen di Banyumas, Surakarta, dan Semarang.
“Tapi kebutuhan plasma ini tidak hanya di Jawa Tengah, termasuk juga Jawa Timur, Jogja, Jawa Barat. Bahkan, seluruh Nusantara masih membutuhkan,” tandasnya.
Gus Yasin mengingkatkan kepada para kiai untuk tidak bosan memberikan contoh-contoh kebaikan. Mereka butuh orang-orang yang dihormati untuk memberikan contoh.
“Saya mangajak para kiai yang memiliki banyak santri dan basis massa tidak sedikit untuk membantu penanganan Covid-19. Tidak hanya mencegah, tapi juga mengobati atau menanggulangi,” imbuhnya.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam dan menyambut 76 Tahun Indonesia Merdeka ini dihadiri Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh, Habib Syekh Solo, Habib Umar Muthohar Semarang, Ustadz Yusuf Mansur, Gus Kautsar, Gus Fahrur, Gus Luqman al-Termasi dan para gus lainnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua