Daerah

NU Jateng Sebut Pesantren Mahasiswa untuk Bentengi Kader NU Kuliah di Perguruan Tinggi

Rabu, 2 September 2020 | 02:00 WIB

NU Jateng Sebut Pesantren Mahasiswa untuk Bentengi Kader NU Kuliah di Perguruan Tinggi

Ketua PWNU Jawa Tengah HM Muzammil (berdiri) (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online

Pesantren mahasiswa  Nahdlatul Ulama (NU)  yang dibangun di dekat Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) diharapkan dapat mempersempit ruang gerak oknum pengasong ideologi yang ajarannya merongrong persatuan dan kesatuan NKRI.

 

Ketua PWNU Jawa Tengah Muhammad Muzamil mengatakan, selama ini para mahasiswa menjadi target incaran para pengasong ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara untuk dicuci otak dan ditaburi ideologi baru.

 

"Ideologi itu menjadi pemicu maraknya gerakan intoleransi, anti demokrasi. dan anti Pancasila. Karena itu mahasiswa harus dijauhkan dari ideologi ini," kata Muzammil kepada NU Online Selasa (1/9) usai monitoring persiapan dimulainya pembangunan Pesantren Mahasiswa NU di Semarang.

 

Dikatakan, NU dengan ajaran tasammuh dan tawasuthnya berhasil membentengi warganya dari gempuran-gempuran ideologi radikal, sehingga ruang gerak pengasong ideologi radikal semakin sempit," ungkapnya.

 

Bahkan lanjutnya, ideologi yang dicoba untuk disusupkan di tengah-tengah masyarakat NU tidak hanya ditolak, tetapi tertolak dengan sendirinya. 

 

"Karena itulah hadirnya pesantren mahasiswa NU di dekat kampus Unnes dapat membekali para mahasiswa agar memiliki kemampuan dan motivasi tegas untuk menolak ideologi radikal dan aneh-aneh itu," tegasnya.

 

Ketua Ranting NU Kalisegoro, Gunung Pati Semarang, Ali Masyhar  yang juga dosen Fakultas Hukum Unnes mengatakan, Pesantren NU ini sudah dinanti-nanti nahdliyin di Kalisegoro dan sekitarnya. "Kaum muda nahdliyin dari berbagai daerah yang sedang kuliahpun juga menanti hadirnya pesantren NU di sini," ucapnya.

 

Menurutnya, mungkin karena terbatasnya kapasitas daya tampung sehingga tidak bisa mondok semua,  para mahasiswa NU yang ngekos di tempat lain berharap tetap bisa ikut program ngaji di pesantren ini.

 

"Hal ini sudah disampaikan kepada PWNU Jateng selaku pengelola lembaga ini dan sudah disanggupi. Nahdliyin yang bermukim di sekitar pondok dan sekitar  kampus Unnes pun sangat berharap juga bisa ikut ngaji di sini," tuturnya.  

 

Dia berharap, kalau perlu secara berkala selama proses pembangunan berlangsung di lokasi pondok digelar istighotsah, dzibaan, atau yang lainnya agar suasana semangat Aswaja Annahdliyah sudah menggema di sini meski bangunannya masih dalam proses penyelesaian.

 

"Nahdliyin Kalisegoro Gunungpati siap digerakkan untuk memakmurkan kawasan pondok mahasiswa NU ini," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Miz