Potret Keramahan di Pondok Pesantren Kauman Lasem
NU Online · Rabu, 14 September 2022 | 22:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Kudus, NU Online
Pondok Pesantren Kauman Lasem, Rembang, Jawa Tengah menjunjung tinggi nilai-nilai ramah dan toleransi dengan ciri khas pendidikan multikultural. Hal itu disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem, KH Zaim Ahmad.
“Seluruh lembaga kami mulai dari PAUD hingga MA dan juga pondok pesantren bercirikan keramahan. Ini sesuai karena kami berada di tengah-tengah kampung masyarakat Cina,” ungkap Gus Zaim, sapaan akrabnya kepada NU Online, Selasa (13/9/2022).
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah itu menuturkan meskipun terletak di tengah-tengah kawasan pecinan namun kehidupan santri dapat membaur dengan masyarakat sekitar, baik etnis Jawa maupun Tionghoa.
“Santri terbiasa menyapa jika bertemu dengan masyarakat sekitar tanpa melihat latar belakang agama. Jika diberikan undangan dalam kegiatan yang diadakan masyarakat cina maka kita juga akan menghadirinya, termasuk ketika di antara mereka ada yang meninggal juga kita datang takziah untuk menghibur hati mereka,” terang Gus Zaim.
Gus Zaim menegaskan bahwa sikap toleransi yang ada dalam diri santri terus ditumbuhkan melalui qudwah hasanah. Artinya bahwa santri harus mendapatkan contoh yang baik salah satunya dari seorang kiai yang dianggapnya sebagai panutan.
“Jika mau mengajarkan sesuatu kepada santri maka kiai harus menjalankannya terlebih dahulu. Jadi tidak perlu banyak menyuruh, hanya karena santri melihat kiai melakukan sesuatu pasti nanti mereka juga akan meniru apa yang dilihatnya,” tandasnya.
Berdasarkan pengamatan NU Online, penanaman sikap toleransi yang ada di pondok pesantren Kauman Lasem terlihat saat hendak memasuki lingkungan pondok, karena di depan terdapat pos kamling yang di desain dengan bentuk klenteng berwarna merah lengkap dengan lampion di atasnya.
Termasuk juga di atap luar musholla tempat santri mengaji terlihat lampion yang tergantung di sana. Selain itu juga bangunan khas cina terpampang di ndalem kiai dengan aksen-aksen huruf kanji di pintu masuknya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua