Tersesat saat Perjalanan? Baca Ayat Al-Qur'an Ini
NU Online · Ahad, 26 Februari 2023 | 16:00 WIB

Ilustrasi: Adanya fasilitas GPS tidak menjamin seseorang tidak tersesat saat perjalanan, karenanya dianjurkan melafalkan doa sebelum perjalanan. (Foto: Freepik)
Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, setiap individu sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk berbagai keperluan. Sehingga, bisa dilihat sendiri lalu-lintas pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain semakin tinggi menggunakan berbagai alat transportasi.
Saat ini memang sudah ada berbagai fasilitas modern berupa GPS (Global Positioning System) yang terpasang di berbagai alat komunikasi. Namun, hal itu tidak menjamin seseorang yang melakukan perjalanan tidak akan tersesat. Sering berbagai cerita orang yang tersesat ke jalan yang tidak dikehendaki ketika menggunakan aplikasi di gawainya.
Terkait dengan kondisi saat tersesat di perjalanan, ada satu ayat Al-Qur'an yang bisa dibaca sebagai ikhtiar bisa sampai pada tempat tujuan. Hal ini disampaikan oleh Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Sujadi dalam Ngaji Kitab Tafsir Jalalain pada Ahad (26/2/2023).
"Ayat ini bisa dibaca saat dalam perjalanan kita tersesat," katanya pada kajian yang dilaksanakan setiap pagi di Pesantren Nurul Ummah Gemah Ripah Pagelaran.
Ayat yang bisa dibaca saat tersesat di perjalanan adalah Ayat 85 dari Surat Al-Qashash yakni:
اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍۗ قُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Innalladzi faradla 'alaikal-qur'ana laradduka ila ma‘ad, qul rabbi a'lamu man ja'a bil-huda wa man huwa fi' dlalalim mubin.
Ayat ini memiliki arti: "Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan berpegang teguh pada) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Tuhanku paling mengetahui siapa yang membawa petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata."
Ayat ini, lanjutnya, juga bisa dibaca di saat kita sedang dalam kondisi tidak tenang dan nyaman yang sering dihadapi dalam dinamika perjalanan hidup. Dengan mengamalkan bacaan ayat ini, diharapkan kondisi ketidaknyamanan tersebut akan dikembalikan kepada kondisi tenang dan mendapatkan naungan ridha dari Allah swt.
Sementara untuk menghindari perjalanan agar tidak tersesat, dalam Kitab al-Dua disebutkan sebuah doa yang bisa dibaca dan merupakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Doa ini adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, tergelincir (jatuh) atau digelincirkan, berbuat aniaya atau teraniaya, berbuat bodoh (ceroboh) atau dibodohi.”
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua