Tokoh NU Pamekasan Dukung Penyederhanaan RPP 2020
NU Online · Selasa, 11 Februari 2020 | 10:30 WIB
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Salah seorang tokoh masyarakat yang juga A'wan MWCNU Kadur, Kabupaten Pamekasan, Kiai Jam’an mendukung penuh penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2020.
Â
Dukungan tersebut diketengahkan di sela-sela Warkshop Pembuatan RPP di SMA Islam Miftahul Ulum, Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (10/2).
Â
"Lewat penyederhanaan RPP, beban administratif guru menjadi lebih ringan. Mereka bisa lebih maksimal dalam menjalankan tugas sebagai pendidik," tegas doktor muda yang juga Kepala SMA Islam Miftahul Ulum tersebut.
Â
Sementara itu, narasumber yang juga pengawas Jawa Timur tingkat SLTA, M. Samlan menegaskan bahwa penyederhanaan RPP merupakan bagian dari kebijakan Mendikbud RI, Nadiem Makarim.
Â
"Dari belasan komponen, kini dicukupkan pada 3 komponen dalam selembar kertas. Ketiga komponen tersebut meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian atau asesmen pembelajaran," ungkap Samlan.
Â
Menurutnya, RPP dibuat oleh guru bukan 1 bab dalam setahun. Akan tetapi, dihadirkan tiap kali tatap muka.
Â
"Yang penting bukan penulisan RPP, tapi proses refleksi guru terhadap pembelajaran yang berlangsung tiap kali mengajar," tambah Samlan.
Â
Proses refleksi tersebut, tambahnya, berkenaan dengan realisasi RPP dan evaluasi penerapan RPP yang mengacu pada tiga prinsip: efesiensi, efektivitas, dan berorientasi pada murid.
Â
Pada kegiatan tersebut, para guru juga dituntut untuk memenuhi instrumen administrasi perangkat pembelajaran guru. Setidaknya terdiri dari sepuluh instrumen.
Â
"Pertama adalah kalender pendidikan. Kalender pendidikan tersebut berbasis kalender pendidikan di sekolah, bukan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang merupakan acuan," paparnya.
Â
Instrumen lainnya adalah program tahunan, program semester, silabus, RPP, jurnal mengajar (bukan jurnal kelas), data nilai, kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan daftar hadir siswa.
Â
"Terakhir adalah instrumen berupa program remedial dan pengayaan. Dalam remedial ini, dibuatkan soal yang berbeda berbasis kisi-kisi yang sama," tukasnya.
Â
Kegiatan tersebut berlangsung dua jam. Para guru tampak antusias bertanya dan berbagi gagasan terkait perkembangan dunia pendidikan.
Â
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Â
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua