Diktis

Catatan dari Pelatihan Baca Al-Qur’an Santri Waria di Pesantren Al-Fatah Yogyakarta

Rabu, 10 Juli 2019 | 15:15 WIB

Catatan dari Pelatihan Baca Al-Qur’an Santri Waria di Pesantren Al-Fatah Yogyakarta

Praktik membaca Al-Qur'an di Pesantren Al-Fatah Yogyakarta (foto: bbcindonesia)

Terdapat beberapa catatan penting terkait dengan kegiatan Pelatihan Membaca Al-Qur’an Berbasis Nilai-nilai Humanis pada Santri Waria di Pesantren Al-Fatah Banguntapan Bantul Yogyakarta. Dalam kegiatan yang merupakan salah satu program Pengabdian kepada Masyarakat dan dilakukan oleh Nur Aini dan Rohmat Dwi Winanta tahun 2018 berkat dukungan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI.
 
Dalam laporannya, dua mentor pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang juga merupakan dosen di Intitut Ilmu Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta ini menuliskan pada  5 Agustus 2018 dilakukan  kunjungan pertama ke Pondok Pesantren Waria Al-Fatah. Tujuan tim untuk meminta izin mengadakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memfokuskan pada pembelajaran Al-Qur'an berbasis nilai-nilai humanis pada santri waria di Pesantren Al-Fatah.
 
Kemudian, tanggal 8 Agustus 2018, kunjungan kedua ke pondok pesantren tersebut. Pada kesempatan ini, tim Pengabdian Masyarakat IIQ An-Nur Yogyakarta bertemu dengan pemilik sekaligus Pengasuh Pondok Pondok Pesantren Waria Al-Fatah, Sinta Ratri.  Dalam pertemuan itu, selain beramahtamah dengan pimpinan Pesantren Waria Al-Fatah, pertemuan juga membahas mengenai program dan teknik pengabdian yang akan dilaksanakan. 
 
Diskusi berjalan lancar, pihak pesantren membeberkan sejumlah kegiatan dan program yang sudah dilakukannya. Untuk menindaklanjutinya, telah disepakati kegiatan pembelajaran Al-Qur'an kepada santri ditambah dengan materi pembelajaran membaca Al-Qur'an Berbasis Nilai-nilai Humanis.
 
Metode pembelajaran berdasarkan buku pedoman yaitu buku Insaniy karya H Munjahid. Setelah semua berhasil disepakati, pada 12 Agustus 2018 telah dimulai proses pembelajaran pertama di Pondok Pesantren Al-Fatah. Pada proses pembelajaran pertama hanya beberapa santri waria yang hadir. Pembelajaran langsung dimulai dengan kegiatan metode sorogan. Sebagian santri mengaji dengan Ketua Tim Pengabdian dari LP2M IIQ An Nur, Nur Aini. Sebagian santri lagi dibimbing Anggota Tim Pengabdian dari LP2M IIQ An Nur, Rohmat Dwi Yunianta. Selain itu, hadir pula beberapa peneliti berasal dari kalangan mahasiswa dari Amerika Serikat. Berdasarkan pengakuannya, mereka tertarik mengkaji proses belajar dan tingkat ketenangan santri setelah melakukan prosesi ibadah.
 
Materi dan metode pembelajaran meliputi dua hal, yaitu nilai-nilai humanis dan membaca Al-Qur'an. Adapun pembelajaran nilai-nilai humanis pada pertemuan pertama meliputi dua nilai humanis, yaitu pengembangan ego atau pengembangan identitas diri, pendidikan jiwa. 
 
Setelah pembelajaran nilai humanis, santri diminta untuk mempraktikkan sikap humanisnya dalam proses belajar membaca Al-Qur'an. Para santri diajak berdialog dan berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapai terkait dengan nilai humanis yang sedang dibahas.
 
Setelah itu pada tanggal 17 Agustus 2018, santri di Pesantren Waria Al-Fatah melaksanakan upacara bendera dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan ke-73 RI. Upacara dilakukan di Halaman Gerai Grapari Telkomsel Kotagede Yogyakarta.  Dalam kegiatan upacara peringatan HUT RI itu, para santri memerankan diri sebagai petugas upacara. Sebagian ada yang menjadi pasukan pengibar Bendera Merah Putih, sebagian menjadi tim paduan suara, sebagian lagi menjadi peserta.
 
Kegiatan dimaksudkan untuk menanamkan sikap nasionalisme para santri dan pengurus. Juga, sebagai upaya menanamkan sikap humanis santri yakni memperkuat sikap mengenal identitas diri bangsa. Kemudian, sikap tanggung jawab, keberanian, bekerja sama dalam tim, sabar dan tabah menghadapi panasnya terik matahari. 
 
Sementara itu, pada tanggal 19 Agustus 2018, pendampingan membaca Al-Qur'an berbasis nilai-nilai humanis kedua memuat materi pelajaran yang diberikan yaitu nilai humanis, tentang klarifikasi atas nilai-nilai atau menilai diri sendiri secara aktif. Tujuan utamanya adalah agar proses keikutsertaan subyek didik menilai dirinya sendiri lebih kuat. Pada pertemuan kedua ini, pembimbing membacakan ayat 18 Surat Al Hasyr, lalu menerjemahkan dan menjelaskan intisarinya. Setelah itu pembimbing memberikan contoh implementasi ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.  Materi kedua yakni pelajaran membaca Al-Qur'an tentang Iẓhār ḥalqiy, Iżgām bi gunnah, dan Iżgām bilā gunnah.
 
Setelah pertemuan kedua dilakukan, pihak kampus Al-Qur’an di Yogyakarta itu melanjutkan kegiatan dilakukan berbeda karena belajar berlangsung di luar kelas yaitu pada tanggal 25 Agustus 2018. Materi ajar adalah praktik nilai-nilai humanis dan ibadah sosial (gair al-mahzah), berkaitan dengan kegiatan sosial yaitu penyembelihan hewan qurban. Hewan yang dikurbankan adalah seekor kambing yang disembelih di halaman pesantren. 
 
Santri yang hadir diminta bergotong royong untuk menguleti, memotong, dan membagikan daging kurban kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Kegiatan bertujuan untuk latihan dan praktik sikap pengembangan identitas diri dan pendidikan jiwa terutama sifat sabar yang harus dimiliki. 
 
Pembelajaran keempat hanya fokus pada implementasi nilai humanis yakni model kepekaan pertimbangan. Tujuannya untuk meningaktkan kesadaran, kebutuhan, dan perasaan orang lain. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 26 Agustus 2018 ini memuat materi ajar berupa ayat-ayat Al-Qur'an, terjemah, dan penjelasan isi ayat tentang kesadaran pada kebutuhan dan perasaan orang lain. Ayat yang dibahas Surat Al-Maun ayat 1-7 dan Al-Baqarah ayat 267. Pada Surat Al-Maun, dijelaskan bahwa orang-orang yang melakukan shalat namun tidak memiliki kepedulian terhadap orang-orang miskin dan anak yatim, bahkan sebaliknya, mereka menghardiknya, dianggap oleh Allah Swt sebagai pendusta agama. 
 
Pertemuan keempat ini sekaligus dengan kegiatan peringatan PHBI Idul Adha 1439 H. Karena itu, santri juga diberikan pemahaman yang kuat soal kepedulian sosial. Pada praktiknya, santri menunjukan sikap humanis santri waria berupa kegiatan bakti sosial. Bakti sosial berlangsung di Dusun Polosiyo, Poncosari, Srandakan Bantul. Komunitas yang ikut meramaikan kegiatan ini adalah PKBI, Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya), Ikatan Waria Bantul (Iwaba), dan keluarga besar Pesantren Al-Fatah. Rangkaian Baksos antara lain, potong rambut gratis, pembagian sembako, dan pembagian pakaian laik pakai. 
                     
Beberapa hari dipertemuan terkahir yakni tanggal 2 September 2018, santri waria diberikan pelatihan materi synectics (sinektik) atau membangun kemampuan cipta dan imajinasi. Tujuan utama dari pembelajaran itu yaitu kemampuan kreatif dan imajinasi santri. Pembimbing meminta para santri waria untuk membaca Surat Ali Imran ayat 190-191 dan Surat Hud ayat 38 dengan memerhatikan bacaan tajwidnya secara bergantian. Pembelajaran membaca Al-Qur'an pada kesempatan ini mengulas tentang iqlab, ikhfa’haqiqiy dan izhar wajib. 
 
Kegiatan dimulai dengan menjelaskan pengertian iqlab, ikhfa’haqiqiy dan izhar wajib secara teoritis oleh pembimbing. Lalu pembimbing memberikan contoh bacaan iqlab, ikhfa’haqiqiy dan izhar wajib. Setelah itu, para santri diminta untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang terdapat bacaan iqlab, ikhfa’haqiqiy dan izhar wajib secara bergantian.
 
Sebagai penutup, pada tanggal 9 September 2018 dilakukan proses pembelajaran terakhir. Pada pertemuan ini pembelajaran nilai humanis adalah confluent education (pendidikan konfluen) atau pendidikan pertemuan. 
Tujuannya untuk menggabungkan tingkat belajar kognitif dan afektif serta meningkatkan tingkat tanggung jawab. Pembimbing membacakan Al-Qur'an Surat Al-Furqan ayat 63, Annahl ayat 112, dan Fuṣṣilat ayat 46; lalu menerjemahkannya. Setelah itu, santri waria diminta untuk membaca ayat-ayat tersebut secara bergantian. Tim Pengabdian Masyarakat dari IIQ An-Nur Yogyakarta menerjemahkan ayat-ayat tersebut, lalu menjelaskan isi dan kandungan ayat.
 
 
Penulis: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan