Kelompok Nasionalis menjagokan Mr Wilopo dari PNI, sementara kelompok Islam menjagokan KH Muhammad Dahlan dari NU. Keduanya bersaing ketat sebab menguasai kepemimpinan lembaga ini dirasa mereka penting. Konstituante yang merupakan lembaga pembuat undang-undang itu akan merumuskan undang-undang dasar baru, sehingga masing-masing kelompok perlu mendesakkan agendanya ke dalam undang-undang yang ada.<>
Setelah diadakan pemilihan melalui pemungutan suara, kedua belah pihak menunggu setiap perhitungan dengan berdebar-debar. Calon NU itu didukung seluruh kekuatan Islam baik Masyumi, PSII, Perti dan partai kecil Lainnya. Sementara Wilopo didukung oleh PNI, PKI, Murba, IPKI, PSI dan sebagainya. Hasil akhir penghitungan menunjukkan bahwa Wilopo memperoleh 220 suara, sementara KH Mohammad Dahlan mendapatkan 210 suara. Selisih yang amat tipis sepuluh suara.
Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Wakil ketua, Ketua I jatuh ke tangan Prawoto dari Masyumi. Sementara pemilihan Wakil Ketua II dimenangkan oleh Fathurrahman dari NU yang dipilih secara aklamasi. Jumlah Wakil ketua Konstituante seluruhnya ada lima orang. Posisi Wilopo sangat rawan harus berhadapan dengan raksasa Masyumi dan NU di satu pihak dan PKI di pihak yang lain. Karena itu selama menjadi Ketua Konstituante dia banyak bekerja sama dengan NU. Sebab walaupun saat itu NU berideologi Islamis, tetapi Pancasilais. Sementara walaupun PKI mendukung Pancasila, tetapi sebenarnya ia tidak Pancasilais, ini hanya taktik untuk mngelabui lawan,
Mereka itulah yang mempersiapkan persidangan Konstituante selama lebih dari dua tahun, sebelum lembaga itu bubar dengan sendirinya karena Dekrit Presiden 5 Juli 1959, kembali ke UUD 1945. Berarti tugas mereka membuat Konstitusi sudah tidak ada lagi. Perlu diketahui panitia ini juga ikut mempersiapkan Dekrit. Jadi Dekrit itu sendiri disetujui oleh Konstituante, ketika Lembaga ini telah mengalami jalan buntu, terutama dalam menetapkan Dasar Negara. (Abdul Mun’im DZ)
Disadur dari berbagai sumber;Â Biografi Wilopo, Otobiografi Saifuddin Zuhri, Catatan Konstituante dll.
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua