Humor: Berminggu-minggu Menangisi Kepergian Istri
NU Online · Ahad, 30 Agustus 2020 | 14:00 WIB
Patoni
Penulis
Suatu kisah beberapa rombongan ibu-ibu PKK sedang mengadakan safari wisata ke daerah dataran tinggi dan sejuk.
Di tengah perjalanan, sang sopir kebingungan karena bus tidak bisa dikendalikan. Padahal kanan-kiri jalan jurang yang cukup curam.
Kekhawatiran sopir dan seluruh penumpang yang semuanya ibu-ibu itu menjadi kenyataan. Bus tak terkendali sehingga jatuh ke jurang. Tragis, tidak ada yang selamat.
Musibah itu memunculkan kesedihan mendalam, terutama bagi para suami. Selama sepekan, mereka tidak berhenti menangisi kepergian istrinya masing-masing.
Di tengah keprihatinan tersebut, ada satu suami dari anggota PKK itu yang menangis hingga lebih dari satu minggu.
Seorang suami yang dikenal oleh tetangga-tetangganya sebagai suami mbeling dan urakan itu membuat heran tetangganya.
Hal itu juga mengundang pertanyaan dari beberapa sahabatnya. “Kenapa kamu harus menangis selama berminggu-minggu seperti itu?”
"Istri saya ketinggalan bus,” selorohnya dengan raut muka nyebelin. (Fathoni)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua