Humor

Gus Dur Sok Akrab dengan Satpam UMY

NU Online  Ā·  Kamis, 7 Agustus 2025 | 11:30 WIB

Gus Dur Sok Akrab dengan Satpam UMY

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (Foto: dok. Pojok Gus Dur)

Ini cerita Hairus Salim HS. Katanya, kejadian terjadi tahun 1990-an. Suatu hari, Gus Dur menjadi pembicara di sebuah seminar yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tahun-tahun itu, semua acara diskusi di banyak tempat sering dinamakan seminar. Diskusi apapun, namanya ā€˜seminar’. Istilah itu sedang tren dan tampak mentereng.


Hairus Salim mengaku ikut menemani Gus Dur karena diajak seniornya M. Imam Aziz. ā€œSaya diajak oleh Mas Imam. Siapalah saya menenami Gus Dur waktu itu. Ya karena diajak Mas Imam itu. Kami bertiga, kayaknya sama Pak Jadul,ā€ tuturnya di kantor NU Online, kemarin siang, 6 Agustus 2025. Jadul adalah M. Jadul Maula, yang sekarang menjadi Ketua Lesbumi PBNU.Ā 


ā€œJadi kami berempat di dalam mobil; Gus Dur, Mas Imam, Pak Jadul, dan saya. Gus Dur duduk di depan, kami bertiga berhimpitan di jok tengah,ā€ tambahnya.


Singkat cerita, rombongan 4 laki-laki NU ā€œbeda kelasā€ itu tiba di halaman kampus UMY. Pertama-tama, di halaman di depan lobi, disambut oleh seorang satpam. Kata Hairus Salim, satpam tersebut menyalami Gus Dur dengan penuh takzim, agak membungkuk, tetapi tidak sampai cium tangan.


ā€œJarang orang cium tangan di Muhammadiyah waktu itu. Tetapi jelas satpam itu menaruh hormat pada Gus Dur, ya setidaknya karena tamu.ā€


Gus Dur menyalami Pak Satpam. Tidak hanya itu, kata Hairus Salim, Gus Dur bertanya kabar Pak Satpam, kabar keluarganya, anaknya sekolah di mana. Gus Dur terlihat sudah kenal.


ā€œApa kabar, Mas?ā€ tanya Gus Dur.


ā€œKabar baik, Pak, Alhamdulillah,ā€ jawab Pak Satpam.


ā€œKabar keluarga juga baik kan? Anak sekarang sekolah di mana?ā€ tanya Gus Dur lagi.


Ditanya begitu oleh Gus Dur, Pak Satpam menjawab dengan sumringah, merasa dihargai dan bangga. Di-wongke, dalam istilah Jawa.


ā€œYang bingung kami bertiga. Kok Gus Dur kenal satpam kampus Muhammadiyah? Hebat sekali,ā€ cerita Salim.


Lalu M. Imam Aziz bertanya kepada Gus Dur. ā€œGus, sampean kenal satpam tadi?ā€


ā€œNdak,ā€ jawab Gus Dur enteng saja.


ā€œLoh, kok kayaknya sudah akrab,ā€ tanya Imam lagi. Lalu Gus Dur menjawab sekenanya, enteng dan memang menjadi khas mantan Presiden Ke-4 RI ini:Ā 


ā€œYa kan tidak masalah sok akrab begitu sama dia. Itu namanya idkholus surur, membahagiakan orang. Kan dapat pahala toh?ā€