Humor Gus Dur: Pergi ke Matahari di Waktu Maghrib
NU Online · Selasa, 15 September 2020 | 10:30 WIB
Patoni
Penulis
Satu tempo, Gus Dur bercerita tentang seorang Menteri Riset dan Teknologi yang sedang berkunjung ke Pulau Garam, Madura.
Si Menteri ini memberikan sambutan di hadapan warga Madura mengenai prestasi anak bangsa yang mampu merakit pesawat sendiri bahkan bisa merakit pesawat yang bisa turun ke bulan.
“Jadi saudara-saudara, poro kiai, dan bapak/ibu, kita harus bangga dengan prestasi anak bangsa tersebut. Setuju?” pekik sang Menteri.
Hadirin diam, tak merespons. Sang menteri mencoba bertanya kembali, “Apakah saudara-saudara bangga?”
“Kalau saya tak bangga sama sekali Pak Menteri,” celetuk seorang santri yang duduk di pojokan.
“Kenapa kok tidak bangga, dik?” tanyanya.
“Soalnya sudah ada yang begitu Pak. Saya akan bangga kalau bikin pesawat yang bisa ke matahari, tak iye...” ucap sang santri dengan logat Maduranya.
“Oohh...begitu ya. Apakah adik tahu mendarat ke matahari itu tidak mungkin,” kata Pak Menteri sambil pringisan.
“Loh, kenapa tak mungkin Pak?” si santri ngeyel.
Pak Menteri menjelaskan panjang lebar kepada si santri yang intinya, jangankan mendarat, baru mendekat sekian juta kilometer saja pesawat bisa meleleh sebab panas.
“Kalau masalahnya itu mudah saja, Pak,” kata sang santri pede.
“Loh, mudah gimana?” Pak Menteri makin bingung dengan si santri.
“Kalau takut pesawatnya meleleh karena panas, berangkatnya habis Maghrib saja, kan sudah dingin, tak iye...” seloroh si santri. (Fathoni)
Sumber: buku “Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” (Muhammad AS Hikam, 2013)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua