Patoni
Penulis
Sardono bersama temannya bernama Zul baru pertama kali mengendarai truk barang ke sebuah kota untuk mengantarkan barang pesanan dalam jumlah banyak.
Tibalah truk mereka bertemu dengan terowongan yang tingginya 4 meter. Sardono membaca rambu-rambu “tinggi maksimum 4 meter”.
Kemudian Sardono meminta bantuan Zul untuk mengukur tinggi truk. Setelah diukur Zul, ternyata truk yang mereka bawa bertinggi 5 meter.
“Don, kita gak bisa lewat terowongan,” kata Zul.
“Kenapa emang?” tanya Sardono.
“Tinggi truk kita 5 meter, sampean tahu sendiri di depan maksimum 4 meter,” jelas Zul.
“Sebentar,” kata Sardono sambil lingak-linguk (tengak-tengok).
“Gak ada polisi, ayo kita terobos aja,” ujar Sardono. (Fathoni)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua