Internasional

2 Arsitek Perempuan Ini Rancang Masjid Terbesar di Turki

Jumat, 25 Oktober 2019 | 22:00 WIB

2 Arsitek Perempuan Ini Rancang Masjid Terbesar di Turki

Masjid Camlica, masjid terbesar di Turki yang mampu menampung 63 ribu jamaah. (Foto: DHA)

Istanbul, NU Online
Masjid Camlica merupakan masjid terbesar di Turki. Masjid ini mulai dibangun pada 2013 lalu dan resmi dibuka oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Mei 2019—dibuka untuk umum Maret. Tidak tanggung-tanggung, biaya pembangunan masjid ini mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,3 triliun.

Masjid Camlica dibangun di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi di puncak Bukit Camlica yang terletak di bagian Asia dari Kota Istanbul. Untuk diketahui, bukit ini adalah titik tertinggi di Kota Istanbul. Masjid ini dilengkapi dengan enam menara setinggi 107,1 meter. 

Ada filosofi tersendiri di balik tinggi menara tersebut. Diberitakan Daily Sabah, 3 Mei 2019, pada 1071 M silam pasukan Seljuk berhasil mengalahkan pasukan Bizantium. Kejadian itu dinilai berkontribusi terhadap hancurnya imperium Bizantium dan jalan bagi orang Turki untuk menguasai Anatolia. Oleh karena itu, tinggi menara masjid dibuat 107,1 meter. 

Adapun tinggi kubah utama yang 72 meter merupakan simbol dari jumlah warga yang tinggal di Istanbul, yang berasal dari 72 negara. Di atas kubah ada ornamen masjid (finial) yang panjangnya 7,77 meter dan berat sekitar 4 ton. Hal itu menjadikannya sebagai ornament masjid terbesar di dunia. 

Menariknya Masjid Camlica ini dirancang dua arsitek perempuan, yaitu Bahar Mizrak dan Hayriye Gul Totu. Masjid yang dibangun dengan gaya arsitektur Usmani dan Seljuk ini mampu menampung hingga 63 ribu jamaah. 

Dibutuhkan karpet seluas 17 meter persegi untuk menutupi area shalat di Masjid Camlica. Karpet tersebut merupakan karpet rajutan yang dirancang khusus. Mimbar untuk khatib berada 21 meter dari lantai dasar. Oleh karenanya, untuk mencapai ke sana harus menggunakan lift. Sementara di kompleks masjid terdapat museum dan galeri seni.
 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan