Internasional

Dipakaikan Jubah Arab oleh Emir Qatar, Messi Disebut ‘Sheikh’

Senin, 19 Desember 2022 | 14:30 WIB

Dipakaikan Jubah Arab oleh Emir Qatar, Messi Disebut ‘Sheikh’

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani memakaikan jubah hitam khas Arab kepada Lionel Messi sesaat sebelum mengangkat trofi Piala Dunia di Stadion Lusail Doha pada Ahad (18/12/2022). (Foto: Arab News).

Jakarta, NU Online
Momen berbeda terlihat di panggung perayaan juara Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail Doha pada Ahad (18/12/2022). Pahlawan Argentina Lionel Messi dipakaikan jubah hitam khas Arab oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sesaat sebelum mengangkat trofi Piala Dunia. Prosesi pemakaian jubah tersebut juga disaksikan Presiden FIFA Gianni Infantiono.

 

Arab News dalam pemberitaan yang dikutip NU Online, Senin (19/12/2022) bahkan menyebut pemain berjuluk La Pulga itu sebagai ‘Sheikh’. Jubah khas tersebut selama ini hanya dipakai oleh orang-orang tertentu di negara-negara Teluk, Irak, dan negara-negara di utara Arab Saudi.

 

Jubah itu dinamakan pakaian tradisional Arab Bisht atau jubah bisht. Jubah ini biasanya menjadi pilihan pakaian formil bagi ulama, politisi, dan individu-individu berpangkat tinggi di Arab. Tak cuma itu, bisht juga dipakai sebagai simbol status oleh orang-orang seperti keluarga kerajaan dan orang kaya.

 

Jubah tersebut dikenal dengan sebutan bisht yang merupakan pakaian tradisional di dunia Arab yang telah dipakai selama ribuan tahun. Bisht adalah jubah panjang tradisional Arab yang dikenakan pria di atas thobes mereka. Jubah ini biasanya terbuat dari wol dan warnanya berkisar dari putih, krem, dan krim hingga warna cokelat, abu-abu, dan hitam yang lebih gelap.

 

Kata bisht berasal dari bahasa Persia - dipakai di punggung. Jubah ini bukanlah pakaian sehari-hari, disimpan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, atau perayaan festival seperti Idul Fitri, hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam yang menandai akhir dari puasa Ramadhan dari fajar hingga matahari terbenam selama sebulan.

 

"Bisht pertama kali dijahit di Persia. Orang Saudi diperkenalkan kepada mereka ketika penjual bisht datang ke sini untuk haji atau umrah," kata Abu Salem, seorang penjahit Saudi dari Al-Ahsa dikutip dari Arab News.

 

Daerah Al-Ahsa di Provinsi Timur telah menjadi rumah bagi penjahit bisht terbaik selama lebih dari 200 tahun dan produsen terkemuka di negara-negara Teluk sejak 1940. Anda dapat menemukan bisht yang disebut Al-Qattan, Al-Kharas, Al-Mahdi atau Al-Bagli.

 

Tiga jenis bordir digunakan dalam pembuatan bisht: jahitan emas, jahitan perak, dan jahitan sutra. Benangnya disebut zari dan emas dan perak sangat umum. "Bisht hitam dengan jahitan emas adalah yang paling populer, setelah krem dan putih," kata Abu Salem.

 

Pada awal 90-an warna baru diperkenalkan ke pasar bisht. Biru, abu-abu dan merah marun kebanyakan dikenakan oleh generasi muda. Generasi yang lebih tua tetap berpegang pada warna hitam, coklat dan krem tradisional.

 

Menjahit bisht Hasawi adalah seni yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan. Sulaman emas membutuhkan kesabaran dan memakan waktu berjam-jam. Lamanya waktu tergantung pada gaya dan desain. Membuat salah satu bisht ini dengan tangan bisa memakan waktu 80 hingga 120 jam dan empat penjahit, masing-masing dengan satu tugas khusus.

 

Jubah bisht yang dipakai Lionel Messi paling mahal dibuat dengan menggunakan bulu unta atau lama atau wol kambing dengan sulaman emas di kerah dan lengan.

 

Yang paling mahal, Royal bisht dirancang khusus untuk pangeran, politisi, dan orang kaya. "Orang-orang ini biasanya memilih warna hitam, kuning madu, krem, dan krim untuk bisht mereka," kata Abu Salem.

 

Jubah bisht buatan tangan (handmade) dan menggunakan benang emas atau perak dan terkadang kombinasi keduanya.

 

Argentina juara Piala Dunia 2022

Argentina sukses menjadi juara dunia usai menumbangkan Prancis lewat adu penalti setelah bermain imbang 3-3 selama 120 menit.

 

Dua gol Argentina tercipta di babak pertama, masing-masing dicetak oleh Lionel Messi menit ke-23 lewat eksekusi penalti dan Angel Di Maria di menit ke-36. Prancis tak menyerah. Kylian Mbappe mencetak dua gol di babak kedua untuk memaksakan laga berlanjut ke babak extra time.

 

Di babak extra time atau tambahan waktu, Messi sempat membawa Argentina memimpin sebelum disamakan Mbappe yang mencetak gol ketiganya, lagi-lagi lewat eksekusi penalti. Argentina keluar sebagai juara setelah memenangi babak adu penalti dengan skor 4-2.

 

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Aiz Luthfi