Fatayat NU Kaohsiung Taiwan Kunjungi Shelter Ibu dan Anak, Perkuat Solidaritas PMI di Taiwan
NU Online · Sabtu, 21 Juni 2025 | 21:00 WIB
Kaohsiung, NU Online
Pimpinan Ranting Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kaohsiung Taiwan bekerja sama dengan Ketua Shelter WNI dan Otoritas Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei wilayah Kaohsiung, Agus Susanto, melakukan kunjungan sosial ke shelter ibu dan anak 'Taiwan His Hand Christian Home'.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Bidang Sosial, Seni, dan Budaya Fatayat NU Kaohsiung, sekaligus bentuk kepedulian terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya perempuan hamil dan anak-anak.
Ketua Pimpinan Ranting Fatayat NU Kaohsiung Taiwan Seni AL-Bukhorie mengatakan bahwa kunjungan ini menjadi wujud silaturahmi dengan sesama PMI sekaligus apresiasi kepada pengelola shelter yang selama ini menjalankan kemanusiaan merawat para ibu dan anak dari komunitas migran di Taiwan.
Baca Juga
Ketika Warga Taiwan Jadi Anggota Banser
"Kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahmi sesama PMI serta wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya anak-anak dan sahabat PMI yang sedang hamil,” ujar Seni dalam keterangannya yang diterima NU Online, Sabtu (21/5/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan serupa akan terus berlanjut sebagai bagian dari komitmen Fatayat NU dalam menghidupkan nilai-nilai keagamaan, solidaritas sosial, serta kepedulian terhadap sesama WNI di luar negeri.
"Insyaallah kunjungan ini bukanlah yang terakhir, melainkan akan terus dilanjutkan di masa mendatang sebagai bentuk komitmen kepedulian dan menjadi sifat Fatayat NU, yaitu keagamaan, kekeluargaan, sosial kemasyarakatan, dan kebangsaan,” jelasnya.
Ketua Shelter WNIO KDEI Taipei wilayah Kaohsiung, Agus Susanto, menyambut positif kegiatan ini. Ia juga menekankan bahwa inisiatif semacam ini selaras dengan visi KDEI dalam memperkuat perlindungan dan pembinaan bagi warga negara Indonesia di luar negeri.
Ia menegaskan pentingnya peran organisasi perempuan Fatayat NU dalam mendampingi PMI di Taiwan. “Mayoritas PMI di Taiwan adalah perempuan. Saya berharap Fatayat NU Taiwan bisa merangkul lebih banyak lagi dan mengarahkan mereka ke kegiatan yang positif,” tutur Agus.
Kunjungan tersebut diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mempererat hubungan antara lembaga pemerintah dan masyarakat, serta menumbuhkan semangat keagamaan, kekeluargaan, dan solidaritas sosial di kalangan komunitas diaspora Indonesia di Taiwan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
6
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
Terkini
Lihat Semua