Internasional

Masjid di Swedia Jadi Sasaran Islamofobia, Al-Qur’an Dirusak dan Dirantai

Senin, 12 Desember 2022 | 16:30 WIB

Masjid di Swedia Jadi Sasaran Islamofobia, Al-Qur’an Dirusak dan Dirantai

Masjid Pusat Stockholm Swedia. (Foto: safetravel.kemlu.go.id)

Jakarta, NU Online
Sebuah masjid di Ibu Kota Swedia, Stockholm, menjadi sasaran serangan Islamofobia. Serangan tersebut berupa perusakan salinan Al-Qur'an yang dirantai menggantung di pagar besi pintu masuk masjid.

 

“Al-Qur’an itu suci dalam Islam, itu adalah firman Tuhan,” kata Direktur Masjid Pusat Stockholm, Mahmoud Khalfi, sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Senin (12/12/2022).

 

Ia mengatakan, masjid tersebut kerap kali mengalami ancaman seperti itu. Mengikat Al-Qur'an yang telah dirusak dan menggantungnya di jeruji taman di sebelah pintu masjid adalah hal yang memalukan bagi umat Islam, tulis pihak masjid dalam media sosial Instagram @stockholmsmoske.

 

“Masjid kami dan jamaah kami menerima ancaman yang sangat luas. Kaum rasis dan fanatik selalu mencoba trik baru untuk mempermalukan orang lain yang tidak menyukai diri mereka sendiri,” demikian bunyi keterangan tertulis itu.

 

Pihak masjid memutuskan untuk membagikan foto dan informasi terkait serangan tersebut sebagai pemantik perhatian jamaah dan publik. Harapannya, upaya tersebut dapat mencegah kejahatan rasial menjadi suatu kebiasaan normal.

 

“Penting bagi kami untuk menarik perhatian ini, bukan hanya untuk laporan polisi, tetapi juga untuk membuat jamaah kami dan masyarakat menyadari bahwa kejahatan kebencian ini adalah masalah besar yang tidak boleh dianggap remeh dan dinormalisasi,” jelas dia.

 

Masjid tersebut diketahui kerap kali menjadi sasaran serangan Islamofobia. Sebelumnya, masjid itu juga mendapatkan coretan grafiti dan tulisan anti-Islam yang digambar di pintu masjid.

 

Al-Qur’an telah menjadi objek sasaran penyerangan di Swedia sejak lama. Rasmus Paludan berkebangsaan Swedia dan Denmark, yang memimpin partai sayap kanan anti-imigrasi Denmark secara teratur menyelenggarakan tur pembakaran Al-Qur’an di dua negara Skandinavia tersebut meskipun memicu protes yang memantik kerusuhan.

 

Mahmoud Khalfi mengaku secara pribadi menyaksikan pembakaran Al-Qur’an di Stockholm.

 

“Secara pribadi (saya) menyaksikan pembakaran Al-Qur’an di sini, di Stockholm Desember lalu. Saya ingat betapa menyakitkannya itu,” ungkap dia.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi