Internasional
Muslimat NU Malaysia Rencanakan Bentuk Ranting Keenam
NU Online · Selasa, 23 Juli 2019 | 11:15 WIB
PCI Muslimat NU Malaysia (Foto: istimewa)
Kuala Lumpur, NU Online
Selain dari lima ranting yang sudah ada, PCI Muslimat NU Malaysia sedang merencanakan pembentukan Klang sebagai ranting keenam. Yang akan bertindak sebagai ketuanya adalah Nor Aisya, seorang Ahli Majlis Kuala Langat Selangor.
Nor Aisya tidak sabar untuk secara resmi bisa bergabung dalam kepengurusan Muslimat NU Malaysia.
Jika di ranting lain, kebanyakan anggotanya adalah warga Negara Indonesia yang ada di Malaysia. Adapun di ranting Klang, sebanyak 80 persen anggotanya adalah warga Negara Malaysia.
“Kami mengharapkan agar keberadaan ranting yang baru ini ke depan dapat lebih memperluas manfaat Muslimat NU Malaysia khususnya untuk rakyat Indonesia yang ada di Malaysia,” tutur Mimin Mintarsih, Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Ahad (21/7) kemarin, dalam sambutan pelantikan tersebut.
Musyawarah pembentukan ranting baru ini sendiri berlangsung cukup meriah dengan kehadiran sebanyak 27 orang pengurus aktif Muslimat.
“Selain musyawarah, kami datang ke sini juga sebab ingin bersilaturrahim dengan para ibu yang merupakan warga Negara Indonesia yang tinggal di Klang,” tambah Mimin.
Turut hadir juga Dato’ H Ibrahim Osman yang merupakan Presiden Kebajikan Anak Yatim Darul Ehsan Malaysia. Beliau juga merupakan Ahli Majlis Alor Gajah Melaka. Termasuk juga istri beliau, Datin Irmayanti binti Aryanto. Kedua orang inilah yang merupakan inisiator pembentukan ranting Klang.
Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada 27 anak-anak yatim di Klang. (Aziz/Fathoni)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua
