Presiden Ke-39 Amerika Serikat Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
NU Online · Selasa, 31 Desember 2024 | 12:25 WIB

Presiden Ke-39 Amerika Serikat Jimmy Carter yang dikabarkan meninggal dunia pada Ahad (29/12/2024). (Foto: ca.headtopics.com)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Presiden Ke-39 Amerika Serikat Jimmy Carter dikabarkan meninggal dunia pada Ahad (29/12/2024) waktu setempat. Ia meninggal dalam usianya ke-100 tahun. Ia lahir pada 1 Oktober 1924. Ia meninggal di kediamannya, di tanah kelahirannya juga, di Plains, Georgia, Amerika Serikat. Hal ini sebagaimana dilansir situsweb resmi The Carter Center, pada Selasa (31/12/2024).
Upacara pemakaman kenegaraan resmi untuk mantan Presiden Jimmy Carter akan diadakan pada 9 Januari 2025 di Katedral Nasional Washington di Washington DC sebagaimana dikonfirmasi Gedung Putih pada Senin (30/12/2024) waktu setempat. Upacara tersebut akan dimulai sejak 4 Januari 2025
Jimmy Carter merupakan Presiden Amerika Serikat yang mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2002. Penghargaan ini diberikan kepadanya karena tindakannya sebagai presiden Amerika dalam memediasi perdamaian antara Israel dan Mesir. Dikutip dari buku Great American Presidents Jimmy Carter (2004), ia berkontribusi sangat penting dalam terwujudnya perjanjian Camp David pada tahun 1978.
Ia juga terus berupaya memperjuangkan perdamaian dengan keterlibatannya dalam berbagai ikhtiar tersebut, seperti partisipasinya dalam resolusi konflik dalam persoalan wilayah dari Haiti hingga Venezuela dengan mendirikan sejumlah fasilitas kesehatan, tempat untuk bernaung, hingga pelatihan pertanian.
"Panitia Nobel Norwegia telah memutuskan untuk menghanugerahkan Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2002 kepada Jimmy Carter atas upayanya yang tak kenal Lelah dalam beberapa dekade untuk menemukan Solusi perdamaian dalam konflik internasional, mengembangkan demokrasi, dan hak asasi manusia, serta mempromosikan pengembangan ekonomi dan sosial,” demikian bunyi pengumuman penghargaan Nobel untuknya.
Jimmy Carter terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada tahun 1976 dan menjabat dari tahun 1977 hingga 1981. Ia mencalonkan kembali pada pemilu berikutnya, tetapi kalah dari Ronald Reagan, calon presiden dari Partai Republik.
Alan Dershowitz dalam bukunya The Case Against Israel’s Enemies: Exposing Jimmy Carter and Others Who Stand in The way of Peace (2008) menegaskan bahwa Carter merupakan salah satu di antara musuh Israel. Pasalnya, mantan anggota marinir itu hendak mendelegitimasi Israel sebagai subjek rezim apartheid yang akan mengalami nasib yang sama dengan kulit putih di Afrika Selatan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua