Internasional

Saudi Larang Shalat di Seluruh Masjid karena Corona, Kecuali di Masjidil Haram-Nabawi

Rabu, 18 Maret 2020 | 07:45 WIB

Saudi Larang Shalat di Seluruh Masjid karena Corona, Kecuali di Masjidil Haram-Nabawi

Masjidil Haram. (Foto: NU Online/Faizin)

Makkah, NU Online
Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan shalat jamaah di seluruh masjid di wilayah Kerajaan, kecuali di Masjidil Haram Makkah dan di Masjid Nabawi Madinah. Pengumuman itu dikeluarkan pihak Kerajaan pada Selasa (17/3) waktu setempat.  

Otoritas Saudi kemudian meminta warganya untuk mengerjakan shalat di rumah saja, daripada di masjid. Tidak hanya itu, Saudi juga melarang pelaksanaan Shalat Jumat. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Disebutkan juga bahwa penundaan shalat lima waktu—termasuk Shalat Jumat- di masjid dibolehkan secara agama.

“Pintu-pintu masjid akan ditutup untuk sementara waktu tetapi mereka akan diizinkan untuk untuk mengumandangkan adzan,” demikian pernyataan otoritas Saudi, seperti diberitakan Arab News.

 Dilaporkan juga bahwa redaksi adzan di Saudi juga diubah. Jika biasanya muadzin, tukang adzan, melafalkan ‘hayya ala al-shalah’ (mari menunaikan shalat), maka mereka mengubahnya menjadi ‘as-shalatu fi buyutikum’ (shalatlah di rumah-rumahmu) karena adanya kebijakan larangan ini.

Menteri Urusan Agama Arab Saudi, Abdulatif al-Syekh, mengatakan, fasilitas untuk memandikan orang meninggal di masjid akan tetap dibuka. Namun demikian, aksesnya akan dibatasi untuk beberapa orang saja. menurutnya, shalat jenazah dilaksanakan di kuburan, tidak di masjid.
 
Sebelumnya Saudi juga sudah mengeluarkan beberapa langkah untuk mencegah penularan virus corona, di antaranya melarang umat Islam—termasuk warganya sendiri- untuk umrah, menghentikan wisatawan berkunjung ke wilayah Saudi, mensterilisasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, menutup pelataran tawaf dan lajur sai untuk jamaah umrah, meliburkan sementara sekolah dan universitas di wilayah kerajaan, menutup perbatasan dengan Bahrain, Kuwait, dan UEA.

Tidak hanya itu, seperti diberitakan Arab News, Kamis (12/3), Arab Saudi juga melarang sementara perjalanan ke dan dari hampir semua negara Eropa dan lebih dari 12 negara di Asia dan Afrika. Kebijakan ini diambil setelah kasus virus corona meningkat di Saudi.
 
Hingga sekarang, data worldometers menunjukkan bahwa ada 171 kasus virus corona di Arab Saudi, di mana 6 orang kembali pulih. 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad