Internasional RAMADHAN DI LUAR NEGERI

Suasana Ramadhan di Kenya

Selasa, 22 Mei 2018 | 12:45 WIB

Suasana Ramadhan di Kenya

Spanduk selamat Ramadhan dipasang di masjid-masjid di Kenya

Nairobi, NU Online

Kenya adalah salah satu negara yang berada di kawasan Afrika Timur. Saat ini jumlah populasi penduduknya diperkirakan mencapai 44 juta orang, yang tersebar di 47 distrik.

Negara yang merdeka pada tahun 1964 ini, memiliki keragaman agama antara lain Kristen. Jumlah pengikutnya mencapai 84 persendari total populasi. Sedangkan pengikut agama Islam mencapai 10 persen, atau setara dengan 4,4 juta orang dan merupakan agama terbesar kedua di Kenya.

Bulan Ramadhan tahun ini bertepatan pada musim dingin, dengan suhu berkisar pada 21 derajat celcius pada siang hari, dan 14 derajat celciu pada malam hari. Sesuai jadwal dari majelis ulama Kenya, shalat shubuh pada pukul 05.05, sedangkan shalat maghrib pada pukul 18.33. Dengan demikian lama puasa di sini hampir sama dengan lama puasa di Indonesia.

Semarak Ramadhan di kota Nairobi yang merupakan ibu kota Kenya, berbeda dengan semarak Ramadhan di Indonesia. Jika di Indonesia terdengar suara orang mengaji atau tadarus Al-Qur'an bersahutan melalui pengeras suara mushala atau masjid sepanjang hari, di Nairobi Muslim tadarus masing-masing secara sirri, tanpa melalui pengeras suara.

Namun, ada suasana yang berbeda selama bulan Ramadhan antara lain banyak masjid yang dihiasi dengan lampu warna-warni dan spanduk ucapan selamat datang bulan Ramadhan. Selain itu, para takmir masjid juga menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka bagi jamaah. Jumlah jamaah shalat maghrib  pun lebih banyak dibanding pada hari biasanya. (Ahmad Madani/Kendi Setiawan)