Dua Kitab Ini yang Dikaji Hadratussyekh Saat Ramadhan
NU Online · Senin, 11 April 2022 | 06:00 WIB
Sudah menjadi semacam tradisi yang turun temurun sampai sekarang, pada bulan Ramadhan di beberapa pesantren besar ramai didatangi orang-orang untuk ikut mengaji kitab tertentu. Tradisi ini dalam kalangan pesantren, biasa disebut ngaji pasanan atau pasaran.
Tak terkecuali pesantren besar macam Tebuireng Jombang, sejak zaman dahulu, ketika bulan Puasa tiba, para santri dari berbagai pelosok Tanah Air berduyun-duyun ke Tebuireng untuk ikut mengaji kitab Shahih Bukhari kepada Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari yang memang juga dikenal sebagai salah seorang ulama ahli hadits.
Salah satu tokoh NU dan mantan Menteri Agama RI KH Saifuddin Zuhri mengatakan bahwa ketika KH Hasyim Asy’ari membaca kitab Shahih Bukhari, membaca dengan cermat tetapi cepat, seolah sedang membaca kitab karangannya sendiri.
“Orang yang pernah melihat sendiri, cara Hadratus Syekh membaca Bukhari mengatakan bahwa beliau sebenarnya telah hafal seluruh isi kitab ini. Seolah-olah sedang membaca kitab karangannya sendiri!” (Saifuddin, 1974: 152)
Aboebakar Atjeh dalam buku Sejarah Hidup KH A. Wahid Hasyim (2015) memaparkan sedikit gambaran suasana ngaji pasanan di Tebuireng kala Hadratus Syekh masih hidup. Menurut dia, pada zaman itu, lumrahnya di bulan Ramadhan pesantren menjadi sepi, sebab para santri diliburkan untuk diberikan kesempatan pulang ke kampungnya masing-masing. Namun, sebaliknya di Tebuireng, suasana justru bertambah ramai, karena kedatangan oleh para santri yang ingin menghabiskan Ramadhan bersama sang guru tercinta.
“Ia (hadratus syekh, red) selama bulan Puasa memberi kuliah istimewa mengenai ilmu hadits karangan Bukhari dan Muslim. Kedua kitab hadits yang penting ini harus khatam dalam sebulan puasa itu dan oleh karena itu, jadilah bulan ini suatu bulan yang penting bagi kiai-kiai bekas muridnya di seluruh Jawa," tulisnya.
Selengkapnya klik di sini
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua